IGNews | Siantar – Dampak banjir di kota Pematangsiantar, tepatnya di Jalan Tanjung Pinggir, Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba, pada Sabtu (11/7/2020) kemaren masih menyisakan duka buat korban. Andika Prayogi Sinaga, bersama ibundanya, Lilis Suryani Daulay turun langsung memberikan bantuan.
Kedatangan Andika disambut hangat korban banjir, Poni Awan didampingi istrinya, Leni br Tampunolon dan orangtuanya. Ditengah bekas reruntuhan rumah yang sudah rata dengan tanah, Andika beserta rombongan menyalami korban. Andika mengaku kedatangannya sampai membatalkan rapat yang seharusnya dilakukan, hari itu juga untuk melihat langsung keluhan masyarakat paskah banjir kemaren, Kamis (15/7/2020).
Tak lama melihat kondisi masyarakat, saat itu juga Andika menyatakan akan membantu seluruh material bangunan untuk membangun kembali rumah korban.
“Untuk material bangunan kita akan siap berapa pun yang diperlukan, karena ini buat tempat tinggal, itu yang utama diperlukan, kalau yang lainnya bisa menyusul” tegas Ketua Komisi 1 DPRD Kota Pematangsiantar ini.
Diungkan Ketua RT 03/RW02 Lingkungan 02, Kelurahan Tanjung Pinggir, Tuti Anna tidak ada barang bersisa dihantam banjir bandang kemaren.
“Tidak ada barang yang bisa diselamatkan, bahkan cangkir untuk minum aja gak ada lagi, semua dibawa banjir” ujur Anna.
Bahkan, Anna menuturkan awalnya mengharapkan bantuan Walikota, orang pertama lantaran orang nomor satu di Kota Pematangsiantar, malah menunjukkan kekesalan. Pasalnya jangankan memberikan bantuan, Hafriansyah juga tidak mengunjungi lokasi dampak banjir yang paling parah ini.
“Disana hanya digenangi air saja di kunjungi, disini sampai rumah habis dihantam banjir tidak di kunjungi. Ditempat saya inilah lokasi yang sangat diharapkan mendapat bantuan” papar Anna.
Sementara kedatangan Andika yang dihadiri Lurah Tanjung Pinggir, Poltak Simarmata dan Camat Siantar Martoba, Sizu diakui korban menunjukkan langkah nyata. Andika untuk bantuan material langsung menunjuk Panglong (jual – beli material) sebagai tempat yang akan menyuplai bahan material bangunan untuk keperluan rumah korban.
“Untuk material kayu kita siapkan 2 ton kayu, bahan lainnya seperti Semen, Seng dan lainnya, korban tinggal bilang aja agar kita siapkan” pukas politis Partai Hanura ini.
Kepada Lurah setempat, Andika meminta dilakukan monitor kepada korban banjir, karena menurutnya saat ini korban membutuhkan perhatian lebih.
“Untuk pemerintah mungkin anggaran lebih mengarah disebabkan Covid 19 (corona) kemaren. Tapi anggaran lain itu bisa saja diarahkan kesini, diberikan untuk yang lebih emergency, gak masalah sepertinya diluangkan. Sementara juga bisa dibuat tenda darurat buat tempat tingg sementara korban banjir, ini kenapa tidak ada” imbuh Andika kesal melihat keadaan korban.
Untuk pembangunan dilokasi banjir, Andika menyatakan siap memantau dan menggiring anggaran untuk keperluan masyarakat disekitaran lokasi. Kepada Lurah dan Camat, Ketua PAC Pemuda Pancasila Kecamatan Siantar Barat ini, menyatakan membuat pembangunan apa yang diperlukan dilokasi agar tidak ada lagi banjir sampai memakan korban seperti ini.
“Alhamdulilah tidak ada korban jiwa, kedepannya buat Lurah dan Camat silahkan buat apa pembangunan yang diperlukan, kita akan giring dan pantau agar pembangunan itu di utamakan” tegasnya.
Rombongan Andika yang juga didampingi rekannya sesama anggota DPRD, metro Hutagaol, mengatakan untuk keperluan surat penting seperti ijazah anak dan lainnya, akan membantu dimudahkan.
“Akan dibantu agar di mudahkan, seperti surat dan lainnya” ujar Metro.
Leni br Tampubolon, korban banjir tidak henti- hentinya mengucapkan terima kasih kepada Andika Prayogi.
“Terima kasih banyak kali ya pak, ibu Lilis, kami tidak tau lagi mau kemana meminta bantuan. Kedatangan bapak dan ibu sangat membantu kali” isak ibu 3 orang anak ini.
Kenangnya, setelah banjir, keluarganya terpaksa menunpang ditempat orangtuanya, tidak jauh dari lokasi rumah yang diterjang banjir bandang, luapan Sungai Bah Paitan, yang berada persis dibelakang rumahnya.
“Sudah kedua kali ini pak rumah kami terkena banjir, dulu 5 tahun lalu juga kena pak” kata Leni berlinang air mata.
Masih dilokasi, Lurah Kelurahan Tanjung Pinggir, Poltak Simarmata, mengaku terus memantau para korban, termasuk keluarga Poni Awan, yang menjadi korban paling parah.
“Memang ini kejadian kedua kali, seperti banjir musiman. Saat kejadian pun saya langsung turun, membantu masyarakat, ada 2 titik, tapi disini yang paling parah” terang Poltak. Rud





Discussion about this post