IGNews | Simalungun – Proyek perbaikan irigasi dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara di Nagori Tanjung Pasih, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun diduga terjadi pengurangan volume dilakukan rekanan yang belakangan sesuai informsi CV. Worship.
Dari lokasi pekerjaan beberap minggu silam, terlihat bahwa pekerja bangunan menyusun batunpadas pada pondasi sampai dinding irigasi keadaan berdiri (vertikal) mengikuti lebar batu yang seharusnya tertidur (hotizontal) sehingga untuk mencapai ketinggian tidak menggunakan batu padas banyak atau maksimal, Sabtu (11/7/2020).
Sisi lain, hamparan material campuran semen dan pasir kondisi mengering atau kurang siram air sehingga kuat penilaian batu padas yang disusun tidak akurat menyatu merekat, dan tidak akan tertutup lubang lubang sendi antara bebatuan. Anehnya para pekerja tidak menggunakan sendok pasangan dalam mempoleskan campuran semen pasir.
“Batu padasnya aja disusun berdiri kan menjadi berkuranglah kubikasi batu yang akan dipasang, semen dicampur pasir itu pun kering. Kayak mana bisa merekat ke batu padas untuk pondasinya. Pekerjanya pun gak pake sendok pasangan” ujar seorang warga yang tidak ingin namanya disebut, Senin (27/7/2020).
Namun sampai berita ini dipublis, Pengawas UPT Irigasi Bah Bolon konon pengakuan pekerja bermarga Nainggolan tidak dapat dimintai keterangan, acap kali dihubungi melalui selular namun tidak berhasil. Red02/ RS





Discussion about this post