IGNews | Toba – Pengerukan sedimen pasir dari sepanjang sungai Asahan Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba yang sebelumnya di tangani oleh Perum Jasa Tirta I di kabarkan diambil alih kembali oleh pihak PT Inalum. Informasi didapat Indigonews dari sejumlah warga Porsea dan rekanan/ kontraktor yang tidak ingin namanya disebut pada Media di Kecamatan Porsea, Selasa (29/9/2020).
“Kita mendapat Informasi ini dari orang dalam perusahaan dari kedua perusahaan, yakni Perum Jasa Tirta I dan PT Inalum, bahwa pengerukan tidak dipegang oleh Perum Jasa Tirta lagi, tapi sudah di ambil alih pihak PT Inalum kembali. Dan ini mungkin karena kejadian permasalahan dugaan penjualan sedimen pasir hasil pengerukan dan penimbunan yang terjadi di Desa Biusgu Barat Kecamatan Porsea oleh pihak sekelompok yang berkepentingan” ucap warga dan rekanan.
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif IP2 Baja Nusantara Ir. I. Djonggi Napitupulu kepada Indigonews menegaskan ”Tidak cukup hanya di ambil alih pihak PT Inalum, pihak Polda Sumatera Utara melalui Kriminal Khusus juga kita harapkan transparan pada hasil penyidikan yang sudah dilakukan atas dugaan penjualan sedimen pasir hasil pengerukan dan penimbunan yang terjadi di Desa Biusgu Barat, dan melakukan proses pemeriksaan kepada pelaku yang di untungkan untuk memperkaya diri”.
“Kita juga memberikan apresiasi kepada Polda Sumatera Utara atas tanggap atas responya atas dugaan penjualan sedimen pasir yang sudah berjalan selama enam Tahun. Dan bukan hanya itu, pihak pengusaha juga yang memiliki penimbunan pasir juga kiranya diperiksa, dimana sedimen pasir yang di timbun di duga dari lokasi penambangan pasir illegal, sebab Izin galian C tidak ada di Kabupaten Toba” harap Djonggi.
Djonggi menambahkan dan menjelaskan “Kita telah memberikan keterangan di Polda Sumatera Utara atas hal ini, dan kita sangat berharap agar kerugian Negara atas penjualan Sumber Daya Alam yakni sedimen pasir dari Kabupaten Toba segera terungkap dan terbuka siapa pelaku penikmatnya”.
Menanggapi ambil alih ini, Humas PT Inalum Lambas Sianipar belum berhasil di konfirmasi.
Demikian juga Humas Perum Jasa Tirta I Zevrin Alam Harahap saat di konfirmasi melalu WhatsAppnya sampai berita ini di naikkan, jawaban belum ada. Freddy Hutasoit





Discussion about this post