IGNews | Toba – “Kami sudah rugi ratusan juta rupiah sejak dipindahkan Dinas Koperasi ke lokasi ini. Sepi pembeli. Kami akan lakukan aksi! Lihat saja nanti” teriak para inang inang (ibu) pedagang, Senin (8/3/2021).
Hal itu terjadi lantaran lapak dagangan mereka yang berada di Pasar Tradisional Balige saat ini sedang dibongkar untuk revitalisasi, sehingga para pedagang dipindahkan sementara ke Lapangan SM Raja XII dekat pelabuhan Balige. Sebagian besar ibu ibu itu menuding bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Toba telah berhasil mengelabui mereka dengan membujuk mereka semua pindah ke lokasi tanah lapang.
“Nyatanya masih banyak pedagang berjualan di sekitar pasar dan tidak ada larangan bagi mereka. Ada apa antara para pedagang itu dengan dinas terkait?” sebut salah seorang pedagang.
Menurutnya Pemerintah Daerah harus tegas menerapkan peraturan pelarangan berjualan di sekitar lokasi pasar Balige, semua harus jualan di tanah lapang agar langganan tetap terjaga.
“Semua langganan sudah lari kepada penjual di kota, yang pasti pembeli lebih suka kesana karena lebih dekat daripada kemari” lanjutnya.
Mereka juga tampak menagih janji pemerintah saat pemkab melakukan sosialisasi dengan para pedagang di Pendopo Kantor Bupati baru baru ini, dimana Pemda mengatakan bahwa semua pedagang pasti akan dipindahkan.
“Ternyata, sekarang di sekililing pajak Balairung Balige telah berdiri kios-kios para pedagang. Pemerintah Toba tidak bernyali, tidak berani memindahkan para pedagang, sehingga kami mengalami kerugian besar disini,” ujar para omak omak serentak.
Para pedagang mengatakan apabila keluhan mereka tidak di tanggapi Pemkab Toba, mereka akan turun ke jalan melakukan aksi.
“Pedagang sudah terbagi dua, tidak boleh seperti itu, semua harus di tanah lapang” teriak seorang ibu pedagang bertubuh gemuk.
Sementara itu, John Sitorus yang mengaku sebagai salah satu pedagang menyebutkan di akun fbnya bahwa para pedagang yang jualan di tanah lapang benar benar sangat menangis karena jualan tak laku laku.
“Ditambah lagi barang barang yang banyak busuk karena tidak laku. Kami sudah mengalami kerugian besar dimana sebelumnya hasil rapat bahwa semua pedagang harus dipindahkan ke tanah lapang, padahal sampai saat ini masih banyak di jalan Patuan Anggi dan di Terminal yang masih di berjualan” ketusnya. Rita’M




Discussion about this post