IGNews | Siantar – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Pematangsiantar – Simalungun mendesak Direksi PD PHJ agar memperhatikan kebersihan di Pasar Horas khususnya masalah sampah yang menumpuk di sekitaran pasar horas yang membuat pedagang terganggu berjualan.
Keterangan ini diperoleh dari Ketua GMKI Pematangsiantar – Simalungun Juwita Theresia Panjaitan melalui Sekretaris Bidang Aksi dan Pelayanan selaku yang langsung melihat tumpukan tumpukan sampah tersebut, Theo Naibaho dari Pasar Horas, Kamis (8/4/2021).
Juwita menerangkan bahwa tumpukan tumpukan sampah yang ada di Pasar Horas tersebut mengganggu kenyamanan pembeli dan penjual dikarenakan bau sampah yang sangat menyengat. Ini berpengaruh pada daya tarik pembeli yang ingin berbelanja di Pasar Horas dikarenakan jalan yang terpenuhi oleh banyaknya tumpukan sampah.
Hal ini senada dengan tanggapan dari salah seorang pedagang yang mengeluhkan buruknya pengelolaan sampah di Pasar Horas mengatakan “Sampah ini sangat mengganggu kami dalam berjualan karena banyaknya pembeli yang malas lewat dari depan kios kami karena sampah ini diletakkan persis di depan kios kami, dan ini terjadi karena tukang kebersihannya tidak bertanggung jawab dalam mengangkat sampah karena mereka tidak diberi gaji oleh direksi PD PHJ, padahal kami setiap hari dikutip retribusi Rp.5000 – 7000 /kios”.
Pedagang juga mengungkapkan bahwa mereka mengalami kerugian finansial 2 kali karena selain dari membayar retribusi setiap hari per kios mereka juga harus membayar tukang sampah untuk mengangkat sampah yang bertumpuk tersebut agar mereka bisa berjualan dengan baik.
Juwita Panjaitan Selaku Ketua GMKI Pematangsiantar – Simalungun meminta Pemko untuk mengevaluasi kinerja direksi PD PHJ karena sudah gagal dalam mengelola Kebersihan Pasar Horas sehingga mengganggu proses jual beli di Pasar Horas.
“Semoga pemko dapat secepatanya mengevaluasi kinerja direksi PD PHJ dan PD PHJ dapat mengerjakan kerja kerja yang baik di Pasar Horas” tutup Juwita Panjaitan. R05
Discussion about this post