IGNews | Taput – Sejumlah para rekanan dan bahkan Kepala Desa mengeluh, lantaran kegiatan pembangunan dari anggaran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Tahun Anggaran 2020 di Kabupaten Tapanuli Utara tak kunjung dapat di bayarkan/cairkan sampai saat ini, padahal kegiatan fisik sudah selesai.
“Ia…, kegiatan fisik sudah selesai kami kerjakan atau sudah finising, namun belum dapat di bayarkan kepada kami” ungkap rekanan yang enggan disebut.
“Entah apa kendalanya sehingga tidak dapat cair saat ini, dan bahkan kepastian tanggal atau bulan dan tahun pencairan belum ada kepastian buat kami para rekanan, sementara bunga pinjaman tetap berjalan harus dibayarkan kepada Bank dimana kami meminjam” ucapnya kepada Indigonews, Senin (10/5/2021) di Siborongborong.
Demikian juga disampaikan beberapa Kepala Desa dari Kecamatan Sipahutar dan Tarutung kepada Indigonews, mengatakan “Keuangan kami saat ini sangat kering, lantaran proyek yang kami kerjakan yang bersumber dana dari PEN TA 2020 sampai saat ini belum cair, sementara untuk mendapat dan mengerjakan kegiatan tersebut, kami meminjam kepada seseorang dengan nilai bunga 5%, bahkan para pengusaha material bangunan kami telah berbohong, lantaran kami selalu berjanji, namun tidak ada kepastian waktu untuk pencairan”.
“Oleh karena itu, kami beberapa kepala desa dalam waktu dekat akan membuat gerakan turun kejalan, menuntut pihak Dinas terkait agar secepatnya mencairkan kegiatan PEN yang sudah selesai kami kerjakan, dan bahkan kami akan membuat langkah untuk melaporkan pada Aparat Penegak Hukum, agar kasus ini di ungkap, dan bahkan fee yang kami setor akan kami buka secara terang benderang” tegas beberapa Kepala Desa kepada Indigonews.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (Kadis PPKAD) Taput, James Simanjuntak saat dikonfirmasi Indigonews melalui selulernya, tidak adanya jawaban bahwa setiap panggilan terjadi pemblokiran. Freddy Hutasoit





Discussion about this post