IGNews | Siantar – Masih terniang diingatan masyarakat Kota Pematangsiantar teror Orang Tak Dikenal kepada insan pers, yang menimpa owner salah satu Media Online, Bemby Lubis yang vokal memberitakan peredaran narkotika dimana rumahnya dilempar dengab bom molotof, Sabtu (29/5/2021) sekitar pukul 03.30Wib sehingah untuk memadamkan api yang mulai membara dipintu rumah, harus mengalami luka bakar kedua tanganya.
Sampai saat ini pihak Polri khususnya Polres Kota Pematangsiantar belum berhasil mengungkap siapa dalang dari teror bahkan sesuai pemberitaan diberbagai media pihak Kepolisian sampia saat ini masih mendalam kasusnya.
Belum sembuh rasa waswas akan teror bagi insan pers, kali ini seorang aktifis yang juga owner salah satu Media Online, Marshal Harahap kembali menjadi korban, bukan main main malah OTK langsung menghadiahi lubang ditubuhnya yang kuat diduga bekas selongsong peluruh.
Marshal Harahap, ditemukam warga bersimbah darah dalam mobilnya berjarak 300 meter dari rumahnya di Huta 7, Pasar 3, Nagori Karang Anyer, Kabupaten Simalungun, Sabtu dini hari (19/6/2021).
Naas, setelah warga membawa Marshal ke RS Vita Insani dinyatakan telah meninggal dunia, sehingga jasad Almarhum dibawa ke RSUD Djasamen Saragih sebelum dibawa kembali ke RS Bhayangkara Medan.
Diketahui, Marshal merupakan sosok aktifis maupun wartawan yang fenomenal yang vokal tanpa rasa takut untuk mengungkap peredaran narkotika dan judi seputaran Kota Pematangsiantar – Simalungun, sehingga beredar issue kematiannya berhubungan dengan pemberitaanya akhir akhir ini.
Syamp Siadari, Ketua LSM Forum13 Indonesia dan Owner Media Online Indigonews yang dijumpai disalah satu warung kopi bilangan Kota Pematansiantar mengucapkan belasungkawa atas kematian Marshal Harahap, Sabtu (19/6/2021).
“Sahabatku….karibku….temanku….turut berduka cita saya ucapkan buatmu, kamu lambang kebenaran dan kamu adalah sosok vokal untuk basmi peredaran narkotika dan perjudian, surga bagimu Salim…” ujar Syamp.
“Saya meminta kepada Presiden, Kapolri dan Panglima TNI serta jajaranya, supaya kami insan pers ini diperhatikan, kami sering mendapat intimidasi tapi kami tidak tahu harus mengadu kepada siapa, kadang kami urungkan mengadu karena kami telah kenyang akan semua janji janji pengusutan, sedangkan kami memberitakan dugaan malah kami yang kerap di usik dengan sidang Dewan Pers” pinta Syamp.
“Kemarin Bemby Lubis, sekarang Marshal Harahap, besok siapa lagi Pak Kapolri…apakah para OTK telah membuat daftar nama nama wartawan, kami butuh perlindungan dari Negara, kami hanya pejuang kebenaran, kami hanya menyampaikan apa yang menjadu keresahan masyarakat, apakah kami harus selalu dibarengi rasa takut sehingga para jaringan mafia leluasa beroperasi” jelas Syamp.
“Dengan sangat, saya meminta supaya Kapolri, Kapolda Sumut dan Kapolres Simalungun ungkap penyebab dan dugaan penembakan kepada Bung Marshal, kami harap Polri kali ini memberikan informasi yang terang benderang, supaya kami insan pers paham kami ini dimana, kami ini siapa, kami ini selamat atau tidak untuk mengungkap segala hal yang bertentangan dengan hukum” tutup Syamp. PRJTamsar





Discussion about this post