IGNews | Siantar – Hari ke- 6 pasca meninggalnya wartawan Siantar – Simalungun ditembak OTK tidak jauh dari kediamanya dibilangan Karang Anyer, Kabupaten Simalungun namun sampai hari ini Kepolisian yang sudah memanggil 34 saksi belum berhasil menetapkan pelaku dan otak intelektual pembunuhan, sehingga banyak informasi liar beredar ditengah masyarakat kinerja Kepolisian saat ini dipertanyakan.
Apalagi, pra ditembaknya Marshal Harahap sedang getol memberitakan terkait peredaran narkotika di wilayah Kota Pematangsiantar dan begitu banyaknya perjudian, tetapi adanya informasi yang belum diketahui jelas kebenaranya penembakan Almarhum karena unsur dendam diduga ditetapkan dalam berita acara pemeriksaan.
Aksi solidaritas yang bergejolak oleh insan pers se- Indonesia terkesan tidak dipedulikan oleh Kepolisian, karena sampai kemarin Kapolda Sumut yang datang kembali ke Ksatriaan Brimob Kompi 2 Pematangsiantar seolah olah ragu dan bimbang untuk menetapkan para tersangka, Rabu (23/6/2021) pukul 16.28 – 19.57Wib.
Anehnya, sesuai informasi terhimpun sampai saat ini pihak Kepolisian dibawah naungan Polda Sumut diduga tidak berhasil menemukan atau mengamankan selongsong proyektil, sehingga banyak mencuat berbagai argumen dikalangan insan pers Siantar – Simalungun.
Horas Sianturi, SH Ketua MIO (Media Independen Online) dijumpai disalah satu warung kopi Simpang Empat Kota Pematangsiantar menjelaskan akan tetap mendukung pihak Kepolisian Sumatera Utara untuk segera menetapkan pelaku dan otak intelektual penembakan Alm. Marshal Harahap, Kamis (24/6/20201) pukul 11.50Wib.
“Kami sangat mendukung kinerja Poldasu dan Polres Simalungun untuk segera mengungkap penembakan Almarhum bahkan sampai dalang maupun otak intelektual dibalik teror kepada wartawan ini yang sampai mengakibatkan hilangnya nyawa” jelas Horas.
“Kita ketahui teror kepada almarhum bahkan sampai meninggal itu bukan semata mata untuk teror kepada pribadinya, tetapi ini sangat serius kematian insan pers, sehingga kami berharap segera tangkap dan tetapkan pelaku beserta dalang intelektual pembunuhan Marsahl Harahap” ucap Horas.
“Apalagi kita tau benar pemberitaan pemberitaan alamarhum, sebelum ditembak getol memberitakan salah satu tempat hiburan malam yang katanya beralih menjadi tempat hiburan siang di wilayah hukum Polres Pematangsiantar, dan diduga adanya oknum aparat seragam yang berperan dalam perbuatan meninggalkan nyawa seorang wartawan, sehingga memang sangat perlu tim pencari fakta dari Kompolnas maupun Komnas Ham turun kelapangan dan ungkap para aktor intelektual pembunuhan” cetusnya.
“Kami juga meminta supaya Kapolda Sumut segera memberantas segala bentuk peredaran narkoba di Siantar – Simalungun dan langsung memberikan tindakan tegas pemecatan kepada anggota Polri yang ikut dalam jaringan peredaran narkotika bila ada ditemukan, ini untuk menyelamatkan generasi anak bangsa” tutupnya. R01





Discussion about this post