IGNews | Lingga – Plt. Kepala Sekolah SMA Negeri 01 Pesisir, Kecamatan Singkep Pesisir, Kabupaten Lingga, Zoni Heliza S.Pd.Ing meminta perhatian Pemerintah untuk membenahi sarana dan prasarana sekolah untuk peningkatan mutu pendidikan, Kamis (22/7/2021).
Hasil pantauan Indigonews, akses jalan menuju sekolah sangat memprihatinkan harus melewati jembatan darurat yang hanya terbuat dari papan bahkan para tenaga pengajar dan siswa memarpirkan kendaraan sejauh 200 meter disamping jalan karena tidak ada lokasi parkir dipekarangan sekolah, bukan hanya itu bahwa semua ruangan SMAN 01 Pesisir masih belum teraliri penerangan listrik.
Zoni Heliza saat diwawancara Indigonews diruang kerjanya menjelaskan “Permasalahan yang dibutuhkan SMAN 01 Pesisir saat ini, kalau air PDAM yang masuk ke SMAN 01 ini kami sebgai guru mengambil inisiatif sendiri dengan mengumpulkan uang dari kami sesama guru untuk membeli bahannya seperti pipa paralon dan tidak membebani orangtua siswa ataupun Dinas yang terkait kecuali Camat Singkep Pesisir, yang telah membuka hatinya untuk membatu kami dalam membayar upah pemasangan pipa air tersebut”.
“Kalau jembatan yang terbuat dari kayu yang seadanya itu sebagia penghubung ke SMA ini atas inisiatif kami juga tampa membebani pihak lain, cuman kalau hujan turun dan air laut pasang sehingga jembatan ini tidak bisa kami lewati karna air dari laut menutupi jembatan, sehingga kami terpaksa melepaskan sepatu dan mengangkatkan celana dan rok begitu juga dengan siswa/i agar terhindar dari basah” pungkas Zoni.
“Begitu juga untuk penerangan aliran listrik kami disini belum ada alirannya, sehingga kalau ada tugas sekolah yang mengunakan internet otomatis kami para guru memerlukan listrik, dengan itu supaya tugas bisa dikerjakan kami harus kesekolah yang lama di Desa Lanjut Singkep Pesisir. Jarak tempuhnya dari SMAN 01 Pesisir kesekolah yang lama kurang lebih 1KM” kata Zoni.
“Untuk ruang kelas normalnya 3 ruangan, oleh karna kami memerlukan 6 kelas maka 1 ruangan belajar kami jadikan 2 dengan caranya menyekat ruangan dengan tripleks sehingga menjadi 6 kelas. Dengan ketentuan kelas X sebanyak 2 kelas IPA/ IPS kelas XI sebanyak 2 kelas IPA/IPS dan kelas Xll sebanyak 2 kelas IPA/ IPS” lanjut Zoni Heliza.
Zoni berharap semoga Pemerintah merespon keluhan para tenaga pendidik maupun orang tua siswa dan dapat segera membatu untuk mencari solusinya, agar permalahan ini cepat teratasi dengan baik. Zulkipli





Discussion about this post