IGNews | Toba – Belum lama ini, Kabupaten Toba repot akibat adanya warga desa Pardomuan Kecamatan Silaen atas nama Selamat Sianipar di katakan terkena Covid- 19 setelah mendapat informasi dari pihak medis di Klinik IT DEL melalui WhatsApp. Hal itu di benarkan oleh Kepala Desa Pardomuan Timbang Sianipar saat di konfirmasi Indigonews, Rabu (28/7/2021) dikantornya di dampingi Sekretaris Desanya.
“kita dapat informasi bahwa Selamat Sianipar terkena Covid- 19 dari pihak Medis di DL, selanjutnya kita memberitahukan kepada pihak Tim Gugus Kabupaten yakni Pak Pontas Batubara, namun beliau malah mengarahkan kita agar membuat laporan kepada Camat Silaen, sehingga kita semakin bingung dan merasa tanggungjawab ini penuh di Desa” terang Timbang Sianipar.
“Dan untuk mengenai penganiayaan jelas saya tidak melihatnya, kita mengetahui hal ini dari Video yang beredar di media sosial, sebelum kejadian bahwa saya bergegas kerumah untung mengambil Alat Pelindung Diri (APD), setelah sampai dilokasi dimana Selamat Sianipar dalam pengawasan, saya sudah melihat Selamat Sianipar sudah dalam keadaan di ikat oleh warga, namun kalau pemukulan saya tidak melihatnya” jelasnya Timbang.
Lanjut Timbang Sianipar menerangkan “Saya menilai sungguh sangat luar biasa tudingan bahwa saya dikatakan tidak peduli atas kejadian ini, bahkan saya sebenarnya sangat prihatian atas yang di alami oleh Selamat Sianipar, apa keperluan dalam kebutuhan selama Isolasi Mandiri kita persiapkan, namun penilaian saya bahwa Selamat Sianipar tidak ingin jauh dari keluarga, sehingga Selamat berupaya melarikan diri dari tempat Isolasi”.
Sekretaris Desa Pardomuan juga menambahkan “Untuk mengenai pemukulan yang di alami Selamat Sianipar tentu pihak keluarganya sendirilah yang mengetahui,dan bahkan yang merasa sebahagian yang ikut, dan itu terjadi sewaktu Bidan Desa yang menolong Selamat Sianipar, sehingga ada niat memeluk Bidan tersebut, sehingga Bidan Desa mendorong Selamat Sianipar dan terpental, sehingga masyarakat melakukan pemukulan dan mengikat Selamat Sianipar untuk dibawa ke Rumah Sakit”.
Mendengar keterangan tersebut, Direktur Eksekutif IP2 Baja Nusantara Ir. I. Djonggi Napitupulu di kantor Kepala Desa Pardomuan mengatakan “Lebih baik Gugus Tugas itu di bubarkan saja kalau memang tidak dapat berfungsi dalam melaksanakan tugasnya, sebelum itu juga agar di audit anggaran yang telah di pergunakan selama Pandemi Covid- 19 ini”.
“Kepala desa Pardomuan datang minta bantuan kepada Tim Gugus, namun Pontas Batubara mengatakan, buat laporan dulu ke Camat, apa ini mau buat proposal atau pengajuan,apa tidak tau apa ini situasi Pendemi Covid-19,atau mau lepas tanggung jawab ?” tanya Djonggi.
“Kita akan segera mendalami penggunaan anggaran oleh tim Gugus Tugas dari mulai awal situasi, baik itu pengadaan APD Rp. 1.1 Milliar, sebab banyak bantuan dari pihak perusahaan belumnya” tegas Djonggi.
Ketua Satgas Gugus Tugas Covid- 19 Kabupaten Toba, Pontas Batubara saat dikonfirmasi melalui WhatsAppnya, Apabila ada masyarakat yang terpapar Covid- 19 di salah satu Desa dan Kepala Desa melaporkan kepada Tim Gugus Tugas Covid, apakah Kepala Desa tidak dapat langsung melaporkan kepada Tim Gugus Tugas, atau apakah harus melapor kepada Camat dulu namun sampai berita ini di publis belum memberikan komentar. Freddy Hutasoit





Discussion about this post