IGNews | Simalungun – Warga Nagori Mayang, Kecamatan Bosar Maligas dan Nagori Raja Maligas, Kecamatan Hutabayu Raja, Kabupaten Simalungun, pantas bersyukur dengan terbukanya kembali akses jembatan gantung menghubungkan kedua Nagori, setelah sempat tertutup karena mengalami kerusakan.
Ungkapan rasa syukur dan terima kasih disampaikan Pangulu (Kepdes) Nagori Mayang, mewakili masyarakat Nagori Mayang dan Raja Maligas, di hadapan Bupati Simalungun, Radiapoh H Sinaga dan Ketua TP PKK Simalungun, Ny. Ratnawati Radiapoh Hasiholan saat peresmian jembatan gantung dimaksud, Selasa (24/08/2021).
Bupati Simalungun RH Sinaga didampingi Pangulu Mayang, Ahmadi bersama rombongan berjalan di atas jembatan gantung yang baru selesai diresmikan.
“Kami bersyukur atas doa serta dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat dari kedua nagori, Pemkab Simalungun, PTPN IV Kebun Mayang. Sekarang akses jembatan gantung menghubungkan Nagori Mayang dengan Raja Maligas kembali terbuka dapat dilalui dengan berjalan kaki dan naik sepedamotor” ujar Ahmadi.
Dikatakan, sebelumnya jembatan dibangun pihak Perkebunan PKS Mayang sekitar tahun 1973-1974 atau sekitar 48 tahun silam, dengan panjang 48 M dan lebar 1,1 M. Kemudian jembatan tersebut rusak dimakan usia dan tidak nyaman lagi untuk dilintasi, sehingga ada keinginan warga kedua nagori, yakni Nagori Mayang dan Nagori Raja Maligas untuk bersama-sama memperbaikinya. Keinginan warga terwujud pada tahun 2020 Nagori Mayang mendapat bantuan 1 set rangka besi jembatan gantung dengan panjang 54 M dan lebar 1,6 M dari PTPN IV Mayang dan satu perusahaan dari Bogor.
Menurut Ahmadi, jembatan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat sebagai sarana penghubung bagi masyarakat kedua nagori, baik karyawan dari Raja Maligas ke PKS Mayang, anak sekolah dan juga sebagai sarana meningkatkan perekonomian masyarakat kedua nagori, serta mempersingkat jarak tempuh masyarakat kedua nagori jika melalui nagori Boluk yang jaraknya sekitar 10 Km.
“Sekali lagi, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak. Akses jembatan kembali dapat dilalui dengan nyaman. Semoga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat kedua Nagori” ujar Ahmadi.
Peresmian jembatan gantung tersebut ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti oleh Bupati Simalungun, Radiapoh H Sinaga, didampingi Ketua TP PKK Ny Ratnawati.
Bupati menyampaikan, jembatan tersebut merupakan sejarah bagi masyarakat Nagori Mayang dan Raja Maligas.
“Dengan terhubungnya kedua nagori ini tentu silahturrahmi semakin erat dan harmonis. Saya menyampaikan terima kasih kepada pangulu, masyarakat di kedua nagori ini dan semua pihak termasuk perkebunan Mayang, yang secara bersama-sama, bergotong royong (marharoan bolon) mewujudkan pembangunan jembatan ini untuk kepentingan masyarakat” kata Bupati.
Selanjutnya, Bupati menyampaikan, gotong royong bukan hanya mengatasi masalah infrastruktur saja, tetapi hendaknya kita lekatkan di hati sanubari kita, baik di dalam interaksi sosial di lingkungan masing masing.
“Falsafah kegotong royongan, marharoan bolon ini harus kita tanamkan di hati sanubari kita, sehingga Simalungun ke depan akan lebih baik dan sejahtera” kata Radiapoh seraya mengajak masyarakat untuk bersama sama merawat dan menjaga pembangunan yang dilaksanakan.
Sisi yang menarik dari persemian jembatan gantung, acara besutan Bupati Radiapoh H Sinaga didampingi Isteri menimbulkan kerumuman tanpa mempedulikan jaga jarak sesuai prokes. PRJTamsar





Discussion about this post