IGNews | Lingga – Kapal 34 kaki untuk fasilitas masyarakat Desa Mensanak, Kabupaten Lingga yang diduga tenggelam karena angkut barang ilegal (besi plat) ke Tanjungpinang yang hingga saat ini belum tertebus atau terbengkalai di bengkel Teluk Keriting.
Aji pemilik bengkel menjelaskan bahwa Kapal Desa yang konon katanya dibeli dari anggaran Dana Desa sekitar Tahun 2016 silam sudah lama selesai diperbaiki.
“Dimana kapal yang ukuran 34 kaki dengan mesin Nissan SD 23 sekira dari tahun 2019 sampai saat ini masih tertambat rapi di Bengkel namun sampai saat ini tidak ada yang nebus, harap maklum lah di masa covid 19 ini saya sangat terjepit ekonomi semua alat alat mesin itu saya berutang di toko” kesal Aji, Rabu(25/8/2021).
Dilihat secara garis besar masyarakat Desa Mensanak Kabupaten Lingga sangat memerlukan adanya fasilitas tersebut, untuk mempermudah masyarakatnya melakukan aktifitasnya sehari hari seperti angkutan masyarakat, baik itu kemalangan dan acara acara lainnya.
“Sesampainya di bengkel, diarahkan untuk diperbaiki. Namun setelah di perbaiki tidak ada yang bertanggung jawab atas kapal tersebut” ucapnya.
“Sudah bermacam macam yang kemari bang, ada juga beberapa oknum. akan tetapi tidak juga di tebus, saya bingung dengan kapal ini sepertinya tidak ada yang bertanggung jawab, semua buang badan, bagaikan digantung tidak bertali” pungkas Aji.
Lanjut kata Aji, bahwa untuk memperbaiki kapal tersebut sudah keluar dananya sebesar Rp. 20.000.000 bukan hanya itu dia pun tiap hari harus menjaga kapal itu dari serbuan ombak dan hujan deras betapa banyak energi yang di keluar kan untuk kapal seakan akan tidak bertuan.
“Kapal hancur hancuran, yang namanya tenggelam bongkar semuanya, selain itu kapalpun banyak yang bocor, dan lainnya” ungkapnya.
Pemilik bengkel berharap agar kapal tersebut segera ditebus oleh kepala Desa mensanak karena semakin lama di sini semakin lapuk kapalnya.
“Salah satu pemilik bengkel berharap sekali kapal segera ditebus, saya pun butuh (uang)” ucapnya.
Selain itu, menurut informasi dari pihak lain di balik tenggelamnya kapal tersebut, diduga karena angkut besi plat yang konon katanya ilegal. Selain itu dengan muatan yang berlebihan serta gelombang yang besar mengakibatkan kapal bisa tenggelam.
“Apalagi yang diangkut besi plat, berat” tutur narasumber yang tidak mau disebutkan namanya.
Lalu, siapa yang bertanggung jawab atas kapal tersebut? Sementara kapal itu merupakan fasilitas masyarakat Desa mensanak. Fauzan





Discussion about this post