IGNews | Taput – Sunggu sangat luar biasa sikap maupun tindakan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, dimana untuk pembelian mobil dinas 5 unit lebih di utamakan dari pada mobil Pemadam Kebakaran (Damkar).
“Apakah harus terbakar dulu semua rumah warga Siborongborong agar beli mobil Damkar ?” tanya sejumlah warga Kelurahan Siborongborong usai pemadaman api atas terbakarnya 2 unit rumah warga di Jalan Baktiar Siborongborong, Kamis (25/11/2021).
“Kami tidak menyalahkan petugas pemadam kebakaran,kami hanya menyesalkan sikap pihak Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara yang tidak peduli atas keselamatan warganya,ekonomi warganya yang hangus dilalap sijago merah” ucap warga.
“Dalam waktu dekat ini kami akan mendesak pihak Kejaksaan Negeri Tapanuli Utara untuk mengusut anggaran pengadaan peralatan Damkar dalam dua tahun anggaran, yakni Tahun Anggaran 2019 – 2020, dimana atas kejadian ini kami selaku warga dipaksa untuk mengungkap segala anggaran peruntukan untuk Damkar dan kami tidak menyalahkan petugas Damkar” tegas warga yang bergabung dengan sejumlah organisasi.
Ditempat terpisah, Kabid Damkar Irwan Matondang kepada sejumlah awak media mengatakan “Kita turut prihatin atas kejadian yang tidak kita harapkan ini, namun atas kerja warga sehingga api dapat di padamkan”.
“Untuk mengenai Damkar ini tetap kita benahi, namun karena keterbatasan anggaran atas bencana Covid- 19 yang melanda, sehingga anggaran kita ikut juga di refocusing. Untuk Tahun 2022 pada APBD murni sudah kita usulkan untuk pembelian atau pengadaan Damkar baru untuk Kecamatan Siborongborong. Dan sebelumnya juga kita telah mengajukan proposal bantuan kepada Kementerian Dalam Negeri Tahun 2020 untuk meminta Damkar, namun karena situasi Covid- 19, sehingga belum ada balasannya kepada kita” jelas Irwan Matondang.
Kepala Kejaksaan Negeri Tapanuli Utara, Much Suroyo SH belum memberikan jawaban saat dikonfirmasi terkait tanggapan atas pengadaan alat alat Damkar Tahun 2019 – 2020 yang terindikasi diduga dikorupsikan. Freddy Hutasoit





Discussion about this post