IGNews | OKU Timur – Tingginya harga minyak goreng belakangan ini telah membuat para Ibu Rumah Tangga (IRT) di buat Panik, Selain harga minyak goreng yang mencapai Rp 35.000/kg ternyata minyak goreng juga menghilang dari pasaran.
Penelusuran reporter Indigonews ke beberapa Pasar yang ada di Kabupateb Ogan Komering Ulu (OKU) Timur – Sumatera Selatan, seperti Pasar Tradisional Gumawang ternyata benar jika minyak goreng baik kemasan atau pun curah seakan raib dari pasaran. Hal tersebut membuat para IRT menjadi resah, Sabtu (19/2/2022).
Siti Patimah (46) warga Desa Harjowinangun terlihat marah dan kesal, pasalnya sudah 2 hari keliling warung yang ada di Desanya untuk mencari minyak goreng, tetapi tidak juga di dapatkan. Dan sabtu dirinya berusaha mencari ke Pasar Gumawang tapi masih saja tidak mendapatkan minyak goreng.
Dengan nada kesal Fatimah berusaha mencari minyak goreng dan berhasil menemukan di salah satu warung di Desa Sidogede dengan harga Rp. 35.000/Kg.
Di tempat terpisah, Ibu Marwah warga Desa Nusa Tunggal, Kecamatan Belitang ll juga geram karna sudah 1 minggu mencari minyak goreng baik ke toko maupun ke warung tapi tidak juga mendapatkannya. Sehingga sabtu pagi Marwah berhasil mendapat kan minyak goreng di Pasar Tradisional Nusaraya dengan harga Rp. 35.000/Kg.
Dengan nada kesal Ibu Marwah hanya bisa menerima keadaan karena menurutnya semua harga sembako sudah naik, di perparah lagi dengan harga minyak goreng yang baiknya mencapai 3 kali lipat dari harga normalnya.
Yon pemilik toko sembako mengatakan jika sudah 1 bulan terakhir ini memang minyak goreng langka dan jika ada itupun hanya terbatas dari distributor dengan harga yang sudah mahal.
Sisi lain, kendati Pemerintah Pusat sudah menekan harga minyak goreng di kisaran Rp. 14.000/Kg itu semua cuma isapan jempol. Terbukti dengan di tekannya harga minyak goreng justru menimbulkan kelangkaan dan menimbulkan kenaikan harga.
Seperti yang di katakan Yon “Jangankan di warung atau pun toko sembako, di Alfamart dan Indomaret pun minyak goreng tidak tersedia, terkesan lenyap dari pasaran”.
Yon pemilik toko kelontongan berharap agar Pemerintah Pusat dan Daerah benar benar bersinergi untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng tersebut.
Ibu Marwah juga sangat berharap agar Pemerintah turun tangan jangan hanya diam.
“Turun dong bapak Bupati lihat nasib kami” kata Ibu Marwah.
Salah seorang tokoh masyrakat Belitang, Suryo juga berharap agar Pemerintah melakukan sidak ke pasar pasar untuk memantau kelangkaan minyak goreng tersebut. Karena menurutnya sudah jelas ada pihak lain yang sengaja menimbun minyak goreng tersebut.
“Hal ini lah tugas Pemerintah dan Polisi agar dapat menindak para mafia yang sengaja telah menimbulkan kepanikan dan keresahan di masyarakat” tegas Suryo. PAR





Discussion about this post