Kepala Biro Tapsel Media Indigonews Kutuk Keras OTK Pelaku Penganiaya Wartawan di Madina

Jefri Lubis, wartawan korban penganiayaan di Madina, Minggu (6/3).

IGNews | Tapsel – Penganiayaan secara keroyok yang dilakukan 4 orang tak dikenal terhadap seorang wartawan di Mandailing Natal (Madina) mendapat perhatian khusus dari semua wartawan se- Indonesia karena sampai saat ini wartawan belum bebas dari penindasan, diskriminasi, tidakan kekerasan dan penganiayaan dalam menjalankan tugas jurnalisnya.

Jefri Brata Lubis korban pengeroyokan merupakan wartawan salah satu media terbitan Medan diketahui dianiaya oleh 4 orang di salah satu Cafe di Lorong Aek Galoga, Desa Pidoli Lombang, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal – Sumatera Utara pada hari Jumat (4/3/2022) silam.

Sesuai informasi, peristiwa ini bermula saat Jefri dan salah seorang oknum pelaku pengeroyokan dengan mengenakan kaos oblong warna putih yang berhadapan dan memiliki model rambut cepak sedang mengobrol dan duduk santai di salah satu Cafe.

Tak lama kemudian oknum yang berambut cepak tersebut memberi hormat yang diduga teman temannya yang saat itu tiba di TKP dan melancarkan pukulan ke wajah Jefri dan kemudian di keroyok oleh oknum yang berjumlah lebih dari 4 orang, hingga Jefri tergeletak di lantai.

Penganiayaan ini di duga kuat terkait dengan pemberitaan tambang emas ilegal di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) yang belakangan kerap di soroti sejumlah media. Terkait pengeroyokan ini, Jefri Brata Lubis telah membuat laporan.

Kepala Biro (Kabiro) Media Online Indigonews untuk Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Jon H Harefa mengutuk keras pengeroyokan yang mengakibatkan penganiayaan kepada rekan Jefri Lubis yang diduga akibat pemberitaan tambang emas ilegal yang marak di Madina, Minggu (6/3/2022).

“Kami redaksional Media Online Indigonews dan secara pribadi selaku Kabiro di Tapsel sangat mengutuk keras perbuatan 4 OTK yang menganiaya rekan wartawan Jefri dan ini tidak bisa di diamkan tetapi Kapolri harus instruksikan Kapoldasu untuk segera mungkin menangkap pelaku pengeroyokan” jelas Jon.

“Bila pelaku tidak segera ditangkap kemungkinan akan muncul lagi korban korban lain dikeroyok, diperkusi, di intimidasi bahkan dibunuh oleh OTK, kami sebagai wartawan adalah salah satu pilar ke 4 tolong Presiden RI, Joko Widodo berikan kami perlindungan hukum dan kenyamanan kami dalam menjalankan tugas jurnalistik kami” tutur Jon.

“Saya juga suda komunikasi dengan Pimpinan Redaksi kami bahwa beliau sangat mendukung supaya para wartawan yang ada di NKRI melakukan aksi solidaritas untuk mendukung rekan Jefri dan menuntut keras Kapolri dan Kapolda Sumut segera tangkap pelaku dan harus seterang mungkin ungkap dalang siapa dibelakang penganiayaan ini” tutup Jon. *

Tinggalkan komentar