IGNews | Siantar – Permasalahan Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun semakin santer, belum usai persoalan pengadaan baju seragam batik etnik Simalungun seharga Rp. 120.000 yang harus ditanggung oleh orangtua/ wali murid saat hancurnya perekonomian akibat pandemi Covid- 19 yang diketahui sampai sekarang masih didalami oleh pihak Kejari, malah belakangan beredar informasi penyekapan Kadisdik Simalungun, Zocson Midian Silalahi disalah satu hotel yang terletak di jalan Gereja, Pematangsiantar pada hari Rabu (18/5/2022) sekira pukul 22.00 Wib.
Dugaan penyekapan konon katanya terkait proyek TIK dengan pagu anggaran lebih dari Rp. 40 Miliar dengan sistem tender terbuka melalui webside LPSE Kabupaten Sumalungun, dimana proyek yang bersumber dari dana DAK tersebut telah diterima kewajibanya (KW.red) oleh oknum oknum yang sampai saat ini belum diketahui inisialnya dan kebenaranya.
Anehnya, dari dugaan tersebut dalam hal ini Pokja ULP pengadaan barang dan jasa Kabupaten Simalungun maupun oknum oknum lain yang disinyalir orang dekat Pemkab 1 , sudah melalukan praktek KKN telah mengatur pemenang tender padahal proyek lelang terbuka, dengan tidak menangnya vendor yang telah menyerahkan KW sehingga dugaan penyekapan Kadisdikpun terjadi.
Diketahui, atas kejadian penyekapan, Denpom I/1 Pematangsiantar mengajukan permohonan dan meminta rekaman CCTV ke pihak Hotel Batavia dengan menggunakan surat resmi bernomor: B/69/V/2022.
Ketua LSM Forum13 Indonesia, Syamp Siadari menegaskan supaya dalam hal ini Kepala Dinas Pendidikan Simalungun, Zocson M Silalahi berani blak blakan ungkap apa sebenarnya yang terjadi di Hotel Batavia lantai 3 beberapa hari yang silam guna menepis semakin berseliweranya informasi ditengah tengah masyarakat yang semakin meresahkan, Minggu (22/5/2022).
“Entah karma apa Dinas Pendidikan Simalungum ini, mulai spanduk, baju seragam batik, pungli pengurusan sertifikasi guru, baju olah raga, gapura sekolah sampai proyek TIK yag diduga terjadi penyekapan Kadisdik Simalungun, dan kenapa juga banyak aktor aktor lain yang tidak berkompeten dalam hal ini membuat berita bantahan ataupun semacam apalah itu, kan aneh sekarang Kepemimpinan Bupati Radiapoh H Sinaga ini, harusnya saat seperti inilah RHS hadir dan berikan informasi yang bisa mendamaikan masyarakat bukan malah terkesan bersembunyi, kan sesuai orasi RHS dahulu datang untuk sebagai Bapak bagi Simalungun” jelas Syamp.
“Semoga juga Denpom I/1 Pematangsiantar segera mengungkap permasalahan apa sebenarnya terjadi di lantai 3 Batavia Hotel yang konon katanya Kadisdik Simalungun disekap oleh satuan berbaju loreng, bila memang benar terkait KW proyek yang konon katanya sebesar Rp. 2,4 Miliar ada juga yang sebut Rp. 4,2 Miliar ini sudah mutlak upaya KKN dan dimana Kadisdik disebut sebut ingkar janji karena pemenang tender bukan vendor yang telah menyeragkan KW bisa juga Denpom melimpahkan temuanya ke KPK bila terbukti adanya terkait proyek TIK” ungkap Syamp.
“Saya mendukung Kadisdik Simalungun, Zocson M Silalahi bila berani terbuka dengan tidak adanya ditutupi, siapa yang menyekap atas perintah siapa, terkait apa, dan apa ada hubunganya dengan orang orang dekat Bupati, silahkan blakblakan, warga Simalungun juga mendukung anda” harap Syamp.
Tambah Syamp, Kadisdik harus memahami saat ini banyak mata warga meliriknya, karena sudah banyak kinerja atau programnya yang sangat pro kontra termasuk yang sangat santer terkait pengadaan baju seragam batik yang konon katanya pihak Kejari telah memanggil para Kepsek dan Korcam se- Simalungun.
“Diharap KPK juga sudah layak turun ke Kabupaten Simalungun, bila memang benar adanya KW atas proyek TIK yang bersumber dari DAK 2022 diharap segera didalami dan usut tuntas, dimana sesuai dengan peraturan bahwa proyek yanh dilakukan secara lelang umum pada webside resmi LPSE pemerintahan secara terbuka dan tidak ada KKN dalam penentuan pemenang lelang, tetapi malah di Simalungun tender belum diumumkan malah pemenangnya sudah ada, kan gawat ini, mari KPK turun ke Simalungun tidak mungkin ada seorang ASN atau Pimpinan OPD atau oknum oknum yang berani bermain atas KW kalau bukan tidak dapat izin dari KDH, tetapi apakah seorang ASN berani blakblakan bila kelak dirinya dinyatakan terbukti KKN atas perintah atasanya atau terdiam menanggung semua tuduhan dan pasang badan untuk menjaga atasanya” sebut Syamp.
Begitu juga sangat disesalkan, menurut Syamp Siadari adanya beberapa bantahan atau pernyataan dari orang yang konon katanya berinisial CH (sampai saat ini tidak diketahui identitas sebenarnya.red) dimana bukan merupakan ASN, bukan merupakan Bupati bukan merupakan Wakil Bupati dan bukan merupakan Kadis Pendidikan atau bukan pejabat struktural maupun membidangi satu instansi atau lembaga di struktur organisasi Pemerintahan Kabupaten Simalungun merupakan kekeliruan dan sekalipun merupakan kepercayaan sang KDH tidak pantas memberikan pemberitaan bantaha dari isu yang beredar.
Kepala Dinas Pendidikan, Zocson M Silalahi acap kali dikonfirmasi bahkan saat ditanyai kebenaran atas peristiwa penyekapan melalui pesan whatsApp (Minggu, 22/5), namun sampai berita ini dipublikasikan belum bersedia memberikan informasi kepada redaksi Indigonews.
Begitu juga Sekretaris Daerah, Esron Sinaga dikonfirmasi melalui WhatsApp pada hari dan waktu yang sama terkait dugaan penyekapan di Batavia Hotel jalan Greja Pematangsiantar, namun sampai berita ini diterbitkan belum memberikan jawaban.
Dikutip dari salah satu media online, Komandan Denpom I/1 Pematangsiantar saat dikonfirmasi awak media melalui pesan Whatapp terkait adanya dugaan oknum TNI yang telibat dalam penyekapan terhadap Kadisdik Simalungun Zocson Silalahi, mengatakan masih mendalami kasus tersebut. *





Discussion about this post