IGNews | OKU Timur – Demi terwujudnya zero stunting, Pemerintah OKU Timur bersama Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) lakukan pertemuan serta pembinaan peningkatan strata posyandu terkait kasus stunting (gizi buruk). Acara di ikuti para kader posyandu, TP PKK Desa, para Kepala Desa diselenggarakan di Aula Kecamatan Belitang III, Kabupaten OKU Timur – Sumatera Selatan, Kamis (23/6/2022).
Camat Belitang III, H. Abd Alim SH. MM mengatakan untuk menangani kasus stunting (gizi buruk terhadap anak) dibutuhkan kerjasama yang baik lintas sektoral, baik dari Dinas Kesehatan, kader posyandu, Kepala Desa, Ibu Kades dan PLKB guna untuk bersinergi melakukan pencegahan dan penanganan terhadap anak yang terkena stunting.

Alim juga menegaskan bahwa ada 24 anak yang terkena stunting dari 6 Desa yang ada diwilayah Kecamatan Belitang III. Untuk itu dibutuhkan penguatan lintas sektor dalam penyelenggaraan posyandu.
Senada, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur, H. Zainal Arbidin S.Sit. MM mengatakan bahwa dalam menangani stunting dibutuhkan penguatan lintas sektoral terutama yang memiliki kapasitas didalam hal tersebut.
Dalam selorohnya sambil tertawa, Zainal juga merasa heran kenapa di Kecamatan Belitang III mencapai 24 anak yang terkena stunting, padahal orang orang yang ada di Kecamatan Belitang III banyak dari kesehatan, Ibu Camat, Sekcam dan Ibu Sekcam orang kesehatan.

Namun kata Zainal mengajak “Mari kita bersama bersinergi terkhusus di lintas sektor untuk menangani masalah stunting ini demi terwujudnya Kabupaten OKU Timur zero stunting”.
Narasumber, Dedi Hartono S.Sos. MM dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) menyampaikan kepada 6 Desa lokus (lokasi khusus) yaitu Desa Kuto Sari, Nusa Raya, Nusa Tunggal, Karang Jadi, Trikarya dan Desa Suka Negara agar benar benar melaksanakan kegiatan posyandu secara aktif dan benar, guna pencegahan dan penanganan stunting. Parlin’N





Discussion about this post