Tapanuli Utara khususnya di sekitar daerah gempa bumi yang terjadi hari sabtu dini hari sekitar pukul 02.25 Wib masih mengalami rasa was was.
Dampak dari gempa bumi tektonik dengan kekuatan 5,6-58 M, telah meyebabkan luka dan duka bagi masyarakat, setidaknya berdasarkan laporan sementara dari berbagai instansi menyebutkan ada korban jiwa banyak luka luka, kerusakan Rumah warga, infrastruktur pemerintah, gedung dan juga akses jalan, rumah ibadah dan lain lain.

.Data soal dampak dari gempa tentu berpotensi berubah (bertambah). Dan dampak trauma atau rasa kwatir masyarakat masih dalam tahap pemulihan, berhubung gempa susulan dengan kekuatan rendah masih sering terjadi menambah rasa was was dari masyarakat.
Tanggal 1 – 5 oktober 2022 dirayakan dengan Rangkaian berbagai pameran Hiburan dalam rangaka hari jadi Tapanuli Utara yang jatuh pada tanggal 5 oktober setiap Tahunnya.
Ter anyar adalah hiburan pesta rakyat yang direncanakan akan dihibur artis papan atas grup Band SLANK dan komunitas artis jati bening akan tampil pada puncak acara tersebut.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Menghadirkan grup BAND SLANK salah satu upaya untuk meningkatkan animo masyarakat untuk menghadiri acara puncak tersebut.

Alam Berkehendak Lain
Tepat pada tanggal 1 Oktober 2022 dini hari bencana alam yang tidak kita inginkan bersama diluar dugaan mengejutkan bumi Tapanuli Utara, hal ini tentu mengubah banyak rencana masyarakat tentu juga hal pemerintah, menangani dan memulihkan dampak bencana harus menjadi skala prioritas agar aktifitas bisa berjalan normal sembari memperbaiki kerusakan yang terjadi.
Sedikit berbeda dengan pameran pembangunan yang sudah terlanjur di laksanakan tetap dilanjutkan tentu dengan rasa was was.
Konser Slank Pro – Kontra
Sebagaimana sebelumnya panitia hari jadi telah mempublish kehadiran grup Band SLANK untuk memikat para Slankers hadir meramaikan konser idaman mereka, mungkin saya salah satunya.
Namun pasca gempa pada hari Sabtu (1/10), kehadiran grub band SLANK tidak lagi menjadi idaman, tak pelak pro kontra tidak bisa dihindarkan, banyak Masyarakat khusus yang menjadi dampak korban bencana mendorong agar pemerintah mengedepankan rasa empati atas musibah yang terjadi.
Namun ada juga yang tetap mengaprsiasi kehadiran SLANK bahkan memaksa pendapat dengan argumentasi sudah sempat ikat kontrak dengan EO (event organaizer).

Dalam flayer yang di publish pemerintah dan akun FB Drs. Nikson Nababan M.Si mengajak untuk hadir pada konser dengan mengubah dengan nama Konser Amal Tapanuli Utara Margogo dengan ikon personil Grup band SLANK, yang artinya menurut saya bahwa grup Band SLANK tetap dihadirkan.
Dilain sisi Bupati Tapanuli Utara mengeluarkan surat keputusan nomor 591tahun 2022 tentang Penerapan Status Keadaan Darurat Bencana Alam Gempa Bumi Tapanuli Utara yang dikeluarkan tanggal 1 Oktober 2022 dan berlaku sampai tanggal 7 Oktober 2022.
Surat keputusan Bupati sebenarnya adalah tindakan diresponsif Pemerintah atas situasi di Tapanuli Utara, konsekuensi dari surat keputusan tersebut adalah kebijakan pemerintah harus difokuskan dalam penanganan pemulihan dampak gempa bumi dan konsekuensi lain adalah mengingatkan masyarakat agar tetap waspada, menghindari keramaian dan titik daerah rawan gempa.

Inkonsistensi Pemerintah…
Memperhatikan ajakan untuk meramaikan konser dengan diubah menjadi konser amal tentu tidak konsisten dengan keputusan Bupati nomor 591 tentang status keadaan darurat, bahkan bisa jadi hanya di Tapanuli Utara dengan situasi darurat dilakukan ajakan untuk berkumpul ramai dengan dalih konser amal.
Saran: Pemerintah Bijaklah…!!!
Memperhatikan situasi terkini di Tapanuli Utara bahwa rakyat sedang tidak baik baik saja, maka sangat elegan jika Bupati memikirkan dan meninjau kebijakan yang sudah menjadi pro – kontra terkait menghadirkan grup band SLANK dengan apapun dalilnya, rakyat juga tau bahwa menghadirkan grup band tersebut bukan dengan cost murah.
Rakyat butuh pemulihan psikis dan tentu pemulihan ekonomi ditengah bencana dan inflasi. Janganlah egois dan lihat perhatikan masyarakat miskin.
Penulis: Rijon Manalu – Kordinator Kompak (Koalisi Masyarakat Penegak Keadilan)





Discussion about this post