IGNews | Tapsel – Petani sawah Kabupaten Tapanuli Selatan – Sumatera Utara khususnya warga Kecamatan Tantom Angkola yang dominan menggantungkan perekenomian dibidang pertanian mulai mengeluhkan akan kelangkaan pupuk bersubsidi.
Dimana tidak, sudah tiga bulan terakhir ini petani sulit mendapatkan pupuk. Pupuk bersubsidi yang mulai susah didapatkan di Kios kios penjual seperti jenis urea, phonska dan NPK. Sementara petani memasuki musim pemupukan saat ini.
“Kami sudah kunjungi ada beberapa Kios yang sewaktu waktu kami butuh pupuk Pusri untuk penyalur pupuk di Kecamatan Tantom Angkola, namun petani sering kecewa, pupuk subsidi per sak mahal dibanderol Rp. 170.000 namun pupuk pun kosong” kata Sin warga Tantom Angkola.
Sin mengatakan, untuk pupuk non subsidi NPK 16 sekitar sebulan terakhir harganya naik menjadi Rp. 880.000 per sak.
“Justru disaat ini kenaikan harga pupuk non subsidi dan pupuk bersubsidi sulit didapatkan petani di Tantom Angkola” tuturnya.
Salah seorang petani lainya, Ibu Putri sambil geleng geleng kepala juga menyampaikan “Ada pun pupuk diwarung yang bukan kios harganya mencapai setinggi langit harga pupuk poang Rp. 220.000”.
Petani berharap kelangkaan pupuk yang hampir setiap tahunya menjadi perhatian Pemerintah Daerah khusunya Bupati Tapanuli Selatan.
“Kami juga berharap ada solusi dan kebijakan agar kami masyarakat petani mudah mendapatkan pupuk bersubsidi, mengingat memasuki musim tanam dan pemupukan” ujar Putri. Jon Henries





Discussion about this post