IGNews | Humbahas – Bendahara DPC Partai PDI Perjuangan Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas.red), Hulman Minter Tumanggor buka bukaan soal keuangan partai pada tahun 2020 semasa pilkada dua tahun lalu. Dia mengaku, bahwa keuangan partai dimasa itu kebanyakan dijalankan langsung oleh Kepler Torang Sianturi, selaku Sekretaris DPC PDIP Humbahas.
Bahkan, sampai saat ini dirinya tak tahu kemana keuangan itu dibuat oleh Kepler. Karena, Kepler sendiri tidak pernah memberikan pertanggungjawaban uang yang diminta dari dirinya.
Hal Itu disampaikan Hulman kepada wartawan ketika disinggung soal dugaan pelaporan dana partai ke Polda Sumut baru baru ini di komplek Tano Tubu Dolok Sanggul.
Dia menjelaskan, adanya uang partai sama Kepler itu terjadi pada saat pilkada 2020. Saat itu, Kepler meminta ke Hulman untuk memberikan sejumlah uang partai untuk keperluan saksi pada delapan kecamatan serta untuk keperluan yang lain.
“Yang seharusnya, penyaluran uang saksi itu merupakan pekerjaan saya selaku sebagai bendahara. Karena diminta Kepler, saya langsung menyerahkan sejumlah uang dengan tiga kali pencairan dengan totalnya Rp. 650.000.00. Pertama saya kasih Rp. 100.000.000 kedua Rp. 150.000.000 dan terakhir Rp. 400.000.000” jelasnya Hulman.
Lebih lanjut, Hulman menjelaskan, setelah uang partai diserahkannya kepada Kepler dengan total uang Rp. 650.000.000, Kepler sendiri tidak pernah memberikan pertanggungjawaban uang yang diminta dari dirinya hingga sampai Dosmar dibebastugaskan sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Humbahas dengan digantikan oleh Oloan Paniaran Nababan.
”Sampai sekarang tidak pernah dikasih dia (Kepler) rincian ini” kata Hulman lagi.
“Karena sama sama dikasih perintah, uang itu kami kasih tanggal 7 Desember 2020 sama Pardi. Disuruh Pardi kami transfer ke marga Sinambela Rp. 250.000.000, ke Pardi Rp. 88.000.000 dikantor DPC” ujar Hulman.
Ditanya, kenapa sampai ada pelaporan, Hulman mengaku karena pergantian Ketua DPC PDI Perjuangan kepada Oloan Paniaran Nababan.
Dikatakannya, Ketua DPC, Oloan Paniaran meminta kepada dirinya untuk menjelaskan uang partai tahun 2020. Dia pun menjelaskan, uang Rp. 650.000.000 kepada Kepler, dan uang Rp. 338.000.000 kepada Pardi.
“Setelah pergantian ketua DPC, saya kan diperiksa oleh Oloan, masalah keuangan dan aset. Saya berikan keterangan soal uang kepada Kepler dan soal uang Rp. 338.000.000 ang diberikan kepada Pardi. Tapi karena Dosmar dan Pardi yang dipanggil tapi tidak hadir, akhirnya semua setuju agar soal uang Rp. 338.000.000 itu dilaporkan ke polisi” ucapnya.
Ditanya lagi, apa benar uang partai yang diberikan kepada Pardi adalah atas perintah mantan Ketua DPC PDIP, Dosmar, Hulman mengaku kurang kurang ingat karena sudah dua tahun.
”Saya kurang kurang ingat, karena sudah dua tahun. Pastinya, karena diperintahkan Dosmar, makanya saya serahkan uang Rp. 400.000.000 kepada Kepler. Dan, Kepler duluan ditelepon hingga kami sama sama mengasih uang itu ke Pardi” katanya.
Ditanya, kenapa Dosmar yang dituduh dalam penggunaanya, kenapa bukan Pardi, Hulman mengaku tidak ikut menuduh. Bahkan, menurut dia, dalam keterangannya sebagai saksi dilaporan Kepler Torang Sianturi, hanya menerangkan sejumlah uang Rp. 338.000.000 itu apa benar dikasih sama Pardi.
“Kalau aku cuma keterangan uang itu aja. Benar kalian kasih sama Pardi? benar. Ada bukti? ada. Dan disuruh Pardi lagi kami kirim ke marga Sinambela, dikasihnya lagi nomor rekening dengan total kami kirim Rp. 250.000.000 ke rekening Sinambela, sama si Pardi Rp. 88.000.000 dikasih si Kepler” akuinya.
”Jadi kalau dari tangan saya, saya memberikan sama Kepler Torang Sianturi (Kepler.red) sesuai dengan penandatanganan spesimen itu Rp. 400.000.000 sekali pencairan. Penggunaanya itu ada sama Kepler Torang Sianturi” tambahnya.
“Adapun uang yang saya serahkan kepada Kepler, dikarenakan sesama pengurus. Apalagi, segala penggunaan keuangan partai selama ini, lanjutnya, dia sebagai bendahara tidak bertindak sendiri dan harus bersama sekretaris” jelas Hulman
”Memang benar, sesuai AD/ART PDIP, tanggungjawab saya sebagai bendahara, baik yang masuk dan keluar” akui Hulman ketika disinggung soal dana partai.
”Tapi, selama ini segala penggunaanya tidak bisa saya mengambil sendiri harus bersama sama sekretaris , dan harus ada perintah” urainya.
Melihat persoalan ini yang sangat panjang, Hulman diakhir penjelasannya mengaku menyesal soal uang yang dikasihnya kepada Kepler tidak dapat dipertanggungjawabkan.
”Kalau bermaterai ini, pasti diakui dia (Kepler). Jadi menyesal saya, tidak membuat bermaterai” katanya.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan, Kepler Torang Sianturi saat dikonfirmasi reporter Indigonews melalui WhatsAppnya dikonfirmasi terkait uang partai diserahkannya kepada Kepler Torang Sianturi (Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Humbahas) dengan total uang Rp. 650.000.000 dan Kepler Torang Sianturi sendiri tidak pernah memberikan pertanggungjawaban uang yang diminta dari dirinya hingga sampai Dosmar dibebastugaskan sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Humbahas, Bagaimana tanggapan Bapak terkait pernyataan Pak Hulman Minter Tumanggor (Bendahara PDIP)…?, dia mengatakan ”Mohon maaf ya lae..itu urusan internal partai. Biarlah nanti kami klarifikasi dulu dengan yang bersngkutan terkait hal tersebut”.
Saat ditanya kembali, Apakah ini bukan sebagai poin tambahan nantinya untuk keterangan pada penyidik terkait laporan terkait dana partai PDIP Kabupaten Humbahas , sampai berita ini dipublis, Kepler Torang Sianturi tidak memberi jawaban lagi.
Mantan ketua DPC PDIP Kabupaten Humbang Hasundutan, Dosmar Banjarnahor kepada reporter Indigonews baru baru ini mengatakan ”Bendahara Partai bertanggungjawab mengelola keuangan dan kekayaan partai. Kita tidak pernah mempergunakan dana partai dan juga menyangkut dana/ uang partai adalah tanggung jawab Bendahara partai PDIP. Dan itu tertuang pada pasal 89 dalam Anggaran Rumah Tangga PDIP”. Freddy Hutasoit





Discussion about this post