IGNews | Sumsel – Buntut dari penempatan CASN PPPK BKKBN Tahun 2022 yang di lakukan oleh Ketua Panitia Seleksi Pengadaan CASN BKKBN TA 2022, Tavip Agus Rayanto kini menuai polimik. Hal tersebut terjadi karena penempatan yang di umumkan tertanggal 5 Juni 2023 benar benar tidak manusiawi dan terkesan dipaksakan.
Padahal untuk peserta yang lulus seleksi PPPK BKKBN tersebut belum selesai mengisi DRH (Daftar Riwayat Hidup) karena waktu penutupan pengisian DRH baru akan di tutup tertanggal 8 Juni 2023 tetapi pengumuman penempatan sudah dikirim panitia tanggal 5 Juni 2023 sungguh banyak kejanggalan, pada dasarnya hampir 1000 orang di seluruh Indonesia di tempatkan diluar Provinsi dimana para PPPK yang lulus berada. Akibatnya menimbulkan keresahan dan terkesan menyengsarakan.
Menurut salah seorang peserta yang di nyatakan lulus dari kabupaten Tapanuli Tengah, bahwa dia ditempatkan di Bengkulu, padahal ditempatnya sendiri pun masih banyak membutuhkan tenaga PLKB (Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana) ada 19 orang berasal Tapanuli Tengah yang ditempatkan diluar Provinsi Sumatera Utara.
“Sementara dari Sumatera Selatan ada puluhan orang yang justru di tempatkan di Sumatera Utara, sungguh hal yang tidak masuk akan” ucap M ketika di hubungi via telepon, Selasa (27/6/2023).
Masih menut M, kalau informasi yang dia dapat dari Kabupaten Batubara ada 5 orang yang ditempatkan diluar Provinsi Sumut. Kabupaten Mandailing Natal Sumut ada 22 orang juga ditempatkan diluar Provinsi Sumatera Utara.
“Sungguh aneh dan tidak manusia” lanjut M.
M kembali menuturkan jika sebenarnya mereka sudah banyak dan hampir rata rata sudah berkeluarga dan memiliki anak anak yang masih kecil.
“Bagaimana mungkin kami bisa bekerja jika kami dipisahkan dengan anak dan suami, sementara kami sudah menetap dan mengabdi sebagai PLKB sudah puluhan tahun, bapak Presiden RI kami mohon bantu kami bapak Jokowi agar BKKBN Pusat mengembalikan kami ke tempat asal kami. Kalau begini kami bukanya sejahtera dan bahagia tetapi kami justru di sengsarakan Oleh BKKBN Pusat dengan penempatan yang seperti ini” mohonnya.
Sementara itu Y salah seorang peserta yang lulus seleksi PPPK BKKBN yang berasal di Provinsi Sumatera Selatan mengatakan dengan wajah lesu dan sedih, jika penempatan yang sudah di umumkan Panitia Seleksi Pengadaan CASN BKKBN Tahun 2022 tersebut terkesan tidak mengedepankan sisi kemanusiaan justru perjuangan yang mengikuti test PPPK BKKBN dan bisa lulus yang tadinya membuat haru karena lulus, kini justru berbalik jadi kehancuran dan menyengsarakan.
Bagai mana tidak, Y dengan menangis menjelaskan bahwa pengabdiannya yang sudah 18 tahun disertai dengan perjuangan yang luar biasa justru hancur karna penempatan yang sungguh tidak manusia.
“Bagai mana kami bisa bahagia dan sejahtera dengan keluarga kalau yang terjadi justru menyengsarakan..?” tanya Y.
Y meminta kepada Pemerintah Pusat dan BKKBN Pusat agar mengevaluasi dan bijak dan hal penempatan tersebut, seharusnya BKKBN Pusat tidak gegabah dan harus mempelajari dan memahami kondisi mereka sebagai PLKB.
“Kalau yang saya lihat sekarang ini yang terjadi justru BKKBN Pusat dengan sengaja telah menyengsarakan dan menghancurkan harapan kami untuk bisa hidup sejahtera. Karna dengan kenyataan yang begini hidup kami jauh dari yang namanya sejahtera tapi justru sengsara” kesalnya.
“Padahal, saya ini dan teman teman yang lain yang berada di Sumsel ini mayoritas sudah memiliki keluarga dan punya anak yang masih kecil, bukan itu saja yang paling utama di wilayah kami sangat membutuhkan tenaga kami” terangnya.
“Seperti wilayah Kabupaten OKU Timur – Sumsel ada 33 orang yang di tempatkan di luar Provinsi kami. OKU selatan, Kabupaten OKU, kabupaten Mura, Kabupaten Musi Rawas Utara, ratusan kami yang di tempatkan diluar Provinsi Sumatera Selatan. Seruan kami kepada instansi terkait dan kepada bapak Presiden, kami memohon agar kami di kembalikan ke tempat asal kami Provinsi dari mana kami besasal” ujar Y mengakhiri. IGN_Par





Discussion about this post