IGNews | Siantar – Aneh kinerja Kadis PUPR Kota Pemtangsiantar, Sopian Purba dan CV. Matio New Generation Corporation selaku rekanan pelaksana pembangunan saluran drainase/ parit pasangan dijalan Pdt. J Wismar Saragih tepatnya disamping kantor PUPR dan didepan Kantor Polsek Siantar Martoba tepatnya di Kelurahan Tanjung Pinggir, Kota Pematangsiantar menimbun sedimen tanah dan puing puing bongkaran saluran parit serta material batu padas dibahu jalan sehingga mengakibatkan macet total, Sabtu (12/8/2023).
Pantauan selama seminggu terakhir dilokasi proyek yang dikerjakan pemborong, memang pada jam tertentu seperti pada pagi hari pada keberangkatan jam kerja dan anak sekolah, kemacetan pada siang hari pada saat pulang anak sekolah dan jam istrahat pekerja dan pada sore hari pada jam pulang kerja, namun anehnya selama pembangunan rekanan tidak pernah ada satu atau dua orang mengatur lalu lintas.
Bahkan dilihat dari besar anggaran sebesar Rp. 399.981.200 yang diduga kuat pemborong juga telah memberikan kewajiban/ KW kepada mantan Plt. Kadis PUPR saat itu dijabat oleh J Sitanggang dan tangan kananya berinisial Donlikut seorang Kabid di Dinas PUPR sebesar 10% dua bulan sebelum terbitnya kontrak kerja.
Dilihat dari rencana pembangunan, sebagian parit pasangan yang berada di sisi kanan sebagian dinding saluran tidak dibangun baru tetapi adanya tambal sulam.
Menyikapi hal itu, Ketum LSM Forum13 Indonesia, Syamp Siadari mengatakan supaya Sopian Purba mundur saja dari Kadis PUPR bila banyak kegiatan proyek yang menyengsarakan warga Kota Pematangsiantar.
Jelas Syamp, dari anggaran sebesar Rp. 399.981.200 harusnya sedimen dan puing puing korekan parit bisa langsung diangkut ke pembuangan bukan malah ditimbun dibahu jalan, karena ruas jalan lokasi proyek sangat sempit dan malah rekanan dan Kepala Dinas PUPR malah mengakibtkan macet.
“Harusnya sedimen dan puing puing korekan parit langsung dibuang bukan di timbun dibahu jalan, bukan hanya itu malah rekanan dan Kadis PUPR meletakkan material bangunan seperti batu padas dibahu jalan sehingga menggunakan bahujalan setengah, nahh inilah yang menjadi akibat macet, bukankah harusnya material bangunan diletakkan pada lahan yang kosong supaya tidak menyengsarakan masyarakat” tutur Syamp. IGN_Red




