IGNews | Simalungun – Proyek SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) di Nagori Dolok Maraja, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun dengan pagu anggaran Rp. 4.575.470.000 yang dikerjakan Dinas PUTR Simalungun melalui rekanan CV. Sibittulu Jaya sarat menyimpang.
Sesuai hasil penelusuran redaksi Indigonews bersama LSM Forum13 Indonesia bahwa umbul air yang digunakan di Dusun Atasan, Talun Kondot, Kecamatan Panombean Panei merupakan sungai yang debit airnya tidak terlalu deras tetapi ketika hujan turun debit air akan mampu meluapkan batu seberat 100kg.
Kejanggalan lain juga terlihat, papan mall yang digunakan sesuai pengakuan masyarakat setempat dan hasil penulusuran diambil dari aliran sungai sebanyak 1 pohon besar dengan hasil kayu sebanyak 3 ton. Bukan hanya merusak aliran sungai, bahkan Ramses Manurung selaku pemborong mengambil batu untuk pondasi dan coran dari batu alam aliran sungai.
Pipa pada umbul digunakan pipa besi diameter 8MM dengan ketinggian pipa penyuplai air masuk ke bak penampung setinggi 120CM dari permukaan tanah sehingga walaupun dibuat dam atau bak dialiran sungai sebagai penampung air sungai tetapi tidak akan efektif kareja pipa besi penyuplai air masuk terlalu tinggi dan posisi rata tidak miring.
Pada pembangunan bak penampung juga disinyalir adanya rekayasa volume, disamping adanya pencurian ketebalan dinding bak penampung juga pondasi yang tidak efektif.
Dari bak penampung, adanya pemasangan pipa besi sebanyak 16 batang saja yang langsung diletakkan diatas bebatuan bahkan banyak yang menyilang aliran arus sungai sehingga rentan akan cepat patah, kemudian didaerah persawahan dipasang kembali pipa plastik yang diduga tidak sesuai RAB karena pemborong menggunakan pipa S-12.5 ND 150 OD 160 MM ISO-Certified Prod 20, Aug 2023 06:37:33 YM.
Bukan hanya itu saja, sepanjang jalan lintas diareal perkebunan terlihat pipa yang sudah ditanam dengan kedalaman hanya tidak kurang dari 1 M dan penanaman pipa tidak menggunakan bantalan atau alas tutup pasir uruk tetapi langsung ditaman menggunakan tanah hasil galian lubang.
Sesuai pengakuan warga setempat, mereka tidak diberdaya gunakan ikut serta dalam proyek miliaran tersebut, tetapi mereka disertakan hanya melansir, seperti melansir pipa besi dengan jasa lansiran Rp. 12.000.000 per ton, jasa lansir pipa plastil sebesar Rp. 10.000.000 per ton, jasa lansir semen dan pasir 3/4 karung sebesar Rp. 100.000 persak/ karung namun berkurang setelah kwartal kedua jasa lansir sebesar Rp. 80.000 dan pada kwartal ketiga jasa lansir kembali dikurangi sampai berita ini dipublis sebesar Rp. 70.000 per sack/ karung. Padahal kondisi medan jalan yang dari sentral material sekitar 3KM dan kondisi jalan curam dan becek.
Anehnya, Ramses Manurung juga tidak ada mendirikan posko control material masuk, dan tanpa membuat orang me gontrol dan menjaga material, padahal lahan yanv digunakan diatas lahan warga, namun setiap pemilim lahan menanyakan, tetapi Ramses katanya selalu berkelit.
Kepala Dinas PUTR Simalungun, Hotbinson Damanik acap kali dikonfirmasi bahkan telah dikirimi video hasil investigasi namun sampai berita ini dipublis tidak ada etikad baik memberikan komentar. IGN_Tim



