iGNews | Toba – Paska KSM pedagang/ penampung galian C yang disebut sebut ilegal yang juga adalah pemilik panglong UD.D Balige resmi ditetapkan sebagai tersangka sesuai Surat Polres Toba tanggal 4 Juni 2024 atas dugaan perbuatannya pada tanggal 7 Desember 2022 silam terkait pengiriman informasi elektronik melalui whatsapp yang bermuatan fitnah, penghinaan dan menakut nakuti yang ditujukan secara langsung terhadap JFS.
Setelah satu tahun lamanya ditangani Polres Toba, baru KSM resmi dan ditetapkan sebagai tersangka itupun HP atau Android milik tersangka tidak disita.
Belum tuntas perkara yang menjadikanya tersangka, malah KSM kembali berbuat ulah tentang dugaan pelanggaran UU ITE atas kata kata yang bermuatan fitnah, penghinaan dan hujatan terhadap empat korban yakni IN, JFS, ES dan mertuanya melalui media sosial facebook secara live yang dilakukan bersama sama dengan isterinya berinisial MS.
“Hal tersebut sudah sedang ditangani unit Tipidter Satreskrim Polres Toba” ucap Djonggi kepada reporter indigonews di Balige seraya mengharapkan agar kasus ini ditangani dan diproses segera dengan tidak pakai lama dan juga tidak pakai berganti tahun, Senin (17/6/2024).
“Bahwa kemudian untuk diketahui kemarin pada hari Rabu (12/6/2024) bahwa pihak penyidik Unit Tipidter Polres Toba sudah memintah keterangan terhadap saya sebagai pelapor” ujar Ivan alias Djonggi.
Diharapkan pihak Polres Toba segera memproses atas perbuatan KSM dan ikut bersama MS yang sengaja untuk membuat kegaduhan dikalangan masyarakat melalui facebook secara live milik dari MS atas hujatan, fitnah dan penghinaannya terhadap dua keluarga besar yakni Napitupulu dan Simanjuntak.
Bahwa untuk selanjutnya diketahui peristiwa yang dimaksud terjadi pada tanggal 06, 07 dan 09 Oktober 2023 silam dan dilaporkan pada tanggal 18 Desember 2023 silam ke Polres Toba semua vidio telah direcording sebagai barang bukti.
“Usut segera dan sita barang bukti HP yang digunakan untuk live di FB dan proses segera KSM dan MS untuk efek jerah dan jangan ada pembiaran atas perbuatannya, ini adalah negara hukum bahwa negara tidak kalah dengan pengusaha panglong dan atau disebut sebut sebagai penampung galian C yang diduga ilegal” tandasnya.
Bukan itu saja Ivan Napitupulu mengatakan bahwa telah mengupayakan untuk menghubungi melalui whatsapp, IPDA. Syapfrizal Abdi Simarmata Kanit Unit Tipidter Satreskrim Polres Toba terkait atas penyitaan barang bukti HP milik KSM yang juga sebagai tersangka atas perbuatannya dugaan pelanggaran UU ITE tentang pengiriman informasi elektronik melalui whatsapp yang bermuatan fitnah, penghinaan dan menakut nakuti yang ditujukan kepada JFS, dan sangat disayangkan belum mendapatkan jawaban.
Dan selanjutnya dikatakan telah mengupayakan menghubungi melalui whatsapp, Wilson Panjaitan Kasat Reskrim Polres Toba, juga disayangkan belum mendapatkan jawaban.
Sedangkan reporter indigonews menghubungi Kapolres Toba melalui Kasi Humas Polres Toba, AKP. B Samosir terkait penyitaan HP milik tersangka, namum Kasi Humas belum memberikan jawaban.
KBO Polres Toba, IPTU. Benni Saragih juga tidak memberikan jawaban saat dikonfirmasi. IGN_Freddy Hutasoit
