iGNews | Taput – Mantan Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan maju sebagai Balon Calon Gubernur Sumatera Utara menjadi pembahasan di Kabupaten Tapanuli Utara khususnya di Kecamatan Siborongborong yang memiliki jumlah penduduk pemilih terbanyak, Minggu (30/6/2024).
Fernando warga Siborongborong, kepada reporter Indigonews mengatakan “Dengan modal Rp. 9.2 Miliar maju sebagai Bacalon Gubsu dan istrinya sebagai Bacalon Bupati Tapanuli Utara apakah pantas nilainya 9,2 Miliar untuk modal berkompetisi pada pilkada, dan kita harapkan agar di audit kembali anģgaran Rp. 1.4 Triliun yang dipergunakan selama 10 tahun menjabat Bupati Tapanuli Utara, ditambah pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari PT. Sarana Multi Insfratruktur (SMI) senilai Rp. 400 Miliar pada Tahun Anggaran 2020 – 2021”.
“Kita melihat jumlah anggaran yang dikelola selama 10 Tahun senilai Rp. 1.4 Triliun pertahun, tentu ini bahan pertanyaan, dimana sesuai LHKPN melaporkan harta kekayaannya hanya senilai Rp. 9.2 Miliard sampai saat ini, harta bertambah serta jumlah aset yang dibeli melalui atas nama pihak ketiga kita ketahui, namum kenapa tidak masuk pada LHKPN..?” tanya Fernando.
“Kita berharap, guna penyelamatan uang Negara, pihak Aparat Penegak Hukum (APH) agar mengungkap kasus ini secara terang benderang, bahkan pihak APH yang diduga terlibat juga harus diusut dalam hal dugaan keterlibatan” harap Fernando.
Terkait dugaan bahwa korupsi penggunaan dana pinjaman dana PEN Tapanuli Utara telah diperiksa Bareskrim Polri, mantan Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan baru baru ini mengatakan dengan nada ancaman “Aha hukorupsi disi, nga periksa BPK dohot BPKP sude i!!! Aiporlu gabe delik aduan bahenon hamu??? pencemaran nama baik??? (Apa yang saya korupsikan disitu, sudah diperiksa BPK bahkan BPKP!!! perlu kita buat ini jadi delik aduan??? pencemaran nama baik???”. IGN_Freddy Hutasoit




