iGNews | Simalingun – Kekecaaan warga Huta 8 Pangkalan Buntu, Nagoro Tiga Bolon, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun – Sumut tidak terbendung lagi atas kinerja dan kelakuan semena mena Pangulu Nagori Tiga Bolon, Marisman Sitio yang mengangkat Parulian Samosir menjadi Gamot tidak melalui musyawarah dusun, Selasa (29/10/2024).
Selain menolak keras pengangkatan Parulian Samosir menjadi Gamot Dusun Pangkalan Buntu, warga juga menyayangkan kelakuan Marisman Sitio selaku Pangulu Nagori (Kepala Desa.red) yang tidak pernah melakukan musyawarah dusun untuk pelaksanaan DD/ ADD selama dirinya menjabat Pangulu Nagori, sehingga pembangunan bersumber dari DD tidak merata.
Warga meminta supaya Marisman Sitio mencabut SK pengangkatan Parulian Samosir dari jabaran Gamot dan segera melakukan penjaringan, karena semua warga Huta 8 Pangkalan Buntu tidak suka dengan peringai dan sifat Parulian Samosir.
Sisi lain, sesuai dengan informasi dihimpun bahwa Marisman Sitio mengangkat Parulian Samosir karena dari menjabat kedekatan kedua oknum ini terlihat setiap adanya pekerjaan fisik dbersumber dari DD/ ADD maupun proyek lainya seperti bantuan kamar mandi dari Kementerian.
Anehnya, sesuai pengakuan beberapa orang bahwa pengangkatan Parulian Samosir bersinggungan juga untuk upaya kampanye calon Bupati RHS – Azi.
Pangulu Nagori Tiga Bolon, Marisman Sitio sampai berita ini terbit tidak berhasil dimintai keterangan. IGN_Baris




