Indigonews | Tasikmalaya – Untuk mempertahankan eksistensi Kota Tasikmalaya sebagai kawasan sentral di wilayah Priangan Timur, Pemerintah terus mendorong laju perekonomian daerah. Nilai pertumbuhan pun menjadi syarat mutlak.
Plt Sekretaris Daerah H. Ivan Dicksan menjelaskan salah satu cara yang bisa ditempuh guna mendorong eksistensi kota Tasikmalaya dan perekonomian dengan menyusun berbagai instrumen peraturan bisa yang memberikan kenyamanan bagi para investor. Mengingat keberadaan investor merupakan sebagai jalan keluar dari lesunya perkembangan perekonomian daerah.
“Kita harus ramah terhadap investor dan membuat mereka nyaman. Kalau di Tasik iklim investasinya tidak kondusif, maka para investor akan menanamkan investasi di daerah lain. Bisa ke Ciamis, Banjar, Pangandaran, atau yang lainnya,” ujar Ivan saat pembukaan acara Gathering Media di Hotel Horizon Tasikmalaya, Kamis (21/12/2017) silam.
Tambah Ivan status Kota Tasikmalaya sebagai kawasan pusat di Priangan Timur tidak hanya ditandai dengan tingkat pertumbuhan aktivitas ekonomi yang diklaim lebih bagus. Namun, keberadaan infrastruktur transportasi penunjang semacam Landasan Udara Wiriadinata dan rencana pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya juga menjadi unsur lain yang mengokohkan status eksistensi Tasikmalaya.
“Pemerintah telah menyediakan sejumlah kawasan yang potensial untuk lahan penanaman modal. Kawasan-kawasan tersebut antara lain kawasan industri terpadu, pemukiman, agrobisnis, dan perdagangan jasa. “Seluruh rencana kawasan terpadu itu dituangkan dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Detil Tata Ruang Kota Tasikmalaya 2016-2036 yang diresmikan 2016 lalu,” perjelas Ivan.
Di kesempatan yang sama, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Kota Tasikmalaya, Ir. H. Tarlan menuturkan, rencana penataan pusat-pusat perekonomian di Tasikmalaya membutuhkan pembukaan lahan baru. Kendati demikian, pihaknya menjamin pembukaan lahan sesuai RDTR tidak akan berdampak signifikan terhadap ketersediaan ruang hijau dan tanah pertanian.
“Kita juga sedang menyusun program Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Luasnya 1.002 hektar. Ini akan dibuatkan Perda dan kita juga merancang adanya pemberdayaan kolam-kolam yang masuk dalam bina kawasan,” tegas Tarlan.
Tarlan memaparkan demi mewujudkan hal itu pihaknya akan mendesain sebuah kawasan kolam yang bisa diberdayakan untuk dijadikan sumber kehidupan bagi masyarakat.
“Nantinya akan ada pembibitan, tempat pengolahan pakan, pabrik, dan rumah makan yang menyediakan ikan. Jadi semuanya tertata,” tutup Tarlan. Lamhot Siadari / Team
Editor : Syamp




Discussion about this post