Simalungun (Indigonews) – Naas dirasakan Michael Sinurat (16) pemain cadangan kesebelasan Pardomuan Nauli saat berada dilapangan Panei Tongah, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara dalam perhelatan perebuatan piala Karang Taruna dengan sadia atau terkesan membabi buta seorang wasit berinisial UN menendang wajahnya sehingga mengalami luka yang mengeluarkan darah dan lebam.
Menurut informasi yang didapat dari orang tua korban Edurt Sinurat (44) saat ditemui dirumahnya Kamis (9/8) sekira pukul 10.00 wib, Edurt membenarkan kalau anaknya benar dianiaya Ucok Nainggolan dilapangan sepak bola Panei Tongah, Kejadian itu berlangsung pada tanggal 8 Agustus 2018 sekira pukul 17.00 wib.Saat itu Ucok Nainggolan wasit yang memimpin pertandingan itu tiba tiba mengamuk dan marah marah karena diteriaki para suporter hidup wasit, hidup wasit.
Tidak terima dengan teriakan itu wasit langsung memberhentikan pertandingan dan mengejar salah satu pemain cadangan dari kesebelasan Pardomuan Nauli Michae Sinurat (16). Dia berlari dengan ketakutan karena wasit Ucok Nainggolan mengira kalau yang meneriaki itu adalah Michael Sinurat warga dusun Rawang Pardomuan Nauli Nagori (Desa) Rawang kec Panei kab Simalungun.
Menurut Edurt orang tua Michael Sinurat anaknya saat itu tidak tahu menahu siapa orangnya yang berteriak mengatakan hidup wasit, hidup wasit itu karena pengakuan anak saya bukan dia yang berteriak mengatakan itu, tetapi wasit mengira anak sayalah yang teriak, sehingga anak saya dikejar dari lapangan sampai anak saya terjatuh dan ditendang wajah yang mengenai tulang hidung anak saya luka dan keluar darah segar dari hidungnya terang Edurt kepada Indigonews.
“Saat anak saya ditendang dan darah muncrat dari hidung Ucok Nainggolan langsung kembali kelapangan dan memberhentikan pertandingan yang belum selesai.Para penonton dan suporter mengetahui kejadian itu langsung membawa korban Michael Sinurat ke Puskesmas terdekat untuk diobati.Setelah selesai diobati dan saya diberitahu kalau anak saya telah dipukul oleh Ucok Nainggolan warga Panei Tongah ini saya langsung membuat laporan ke Polsek Panei Tongah kira kira pukul 19.00 wib” jelas Edurt.

Saat membuat laporan kekantor Polisi Polsek Panei Tongah warga dusun Rawang beramai ramai mendatangi kantor Polisi tersebut untuk memberikan dukungan kepada saya agar kejadian ini segera diproses secara hukum yang berlaku karena anak saya telah korban pemukulan oleh Ucok Nainggolan.Malam itu juga anggota Polisi Polsek Panei Tongah membuat Berita Acara Perkara (BAP) dan memintai keterangan tentang kronologis kejadian.Saya diperiksa sampai pukul 02.00 wib,dan warga yang rela datang ke kantor Polisi itu dengan sabar menunggu pemeriksaan selesai terang Edurt yang didampingi istrinya boru Sinaga.
Masih kata Edurt kejadian yang menimpa anaknya ini tidak dapat dia terima karena perbuatan Ucok Nainggolan ini sudah sangat sadis.Kalaupun anak saya itu dia anggap bersalah,tidak seharusnya wasit menendang anak saya karena status anak saya itu masih pelajar dan duduk dikelas dua SMA Simantin.Apa lagi saya tahu kalau Ucok Nainggolan itu juga berprofesi seorang Guru pengajar di salah satu sekolah di kab Simalungun ini jelasnya kepada awak media.
Sementara itu warga dusun Rawang boru Purba dan ibu Sinta yang datang kerumah Edurt Sinurat untuk menjenguk korban mengatakan kepada awak media agar pelaku itu segera ditangkap, karena perbuatan itu sudah terlalu kejam.
“Kedua ibu itu meminta agar proses hukum dilakukan,mengingat palaku ini memiliki sifat arogan”cetusnya.
Terpisah Pangulu (Kepala Desa) Nagori Rawang, Adiris Simanjuntak yang ditemui dikantornya mengatakan kalau korban yang ditendang Ucok Nainggolan itu adalah warganya. Dia mengakui kalau saat itu dia berada di lapangan sepak bola menyaksikan pertandingan sepak bola yang memperebutkan piala Karang Taruna kec Panei.
Kehadiran saya menyaksikan pertandingan itu karena team yang bertanding itu adalah warga saya ujarnya.Saat itu saya sama sekali tidak melihat langsung kejadian pemukulan itu,tetapi saya diberi tahu kalau wasit Ucok Nainggolan telah menendang warga bernama Michael Sinurat.
Setelah saya tahu kalau warga saya dipukul saya langsung datang ke kantor Polisi untuk mendampingi warga saya yang telah korban penganiayaan ini.Saya berada di Polsek Panei Tongah sampai jam 11.00 wib.
Saat awak media menyinggung mula kejadiannya, Pangulu Adilis Simanjuntak mengatakan kalau penyebabnya hanya karena ada yang teriak teriak mengatakan hidup wasit, hidup wasit yang membuat wasit menjadi emosi dan langsung mengejar korban.
Lebih jauh Pangulu mengatakan setelah kejadian itu saya mencoba untuk memediasi kedua keluarga antara pelaku dan korban agar berdamai.Tetapi sepertinya keluarga korban Edurt Sinurat tidak mau dan dia tetap ingin melanjutkan proses hukum.Pangulu mengaku kalau dia ditemui keluarga pelaku agar tidak melanjutkan masalah ini ke proses hukum. Ucok Nainggolan bersedia berdamai dan menemui keluarga korban agar diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak dilanjutkan dengan penyelesaian proses hukum terang Pangulu. Hasudungan Purb




Discussion about this post