Tasikmalaya (Indigonews) – Warga Desa Cipicung, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya mayoritas menggantungkan nasib dibidang pertanian teh yang diperkirakan luas pekebunan yang aktif kurang lebih 15 hektare mengeluhkan serangan hama ulat dan cuaca ekstrim.
Dampak pohon teh yang diserang hama terlihat pada perubahan daun yang berubah menjadi hitam dan kering, Petani berharap supaya Pemerintah Daerah Tasikmalaya memberikan solusi atau bersedia turun melakukan penelitian guna atasi hama berbentuk ulat jarum.
Sekretaris Desa Cipicung, Yusep dikantornya nenjelaskan mewabahnya hama ulat jarum menyerang kebun teh disebabkan pengaruh musim, dimana saat ini cuaca terkesan ekstrim, Rabu (5/9/2018).
“Ini pengaruh dari perubahan musim hujan dan panas yang sebentar hujan deras terus dan beberapa hari panas menyengat” jelas Yusep.
Sekdes menghimbau supaya warga mengantisipasai dengan penyemprotan pestisida secara berkala agar tidak gagal panen, sisi lain petani sangat kesulitan melihat kondisi harga yang tidak stabil dan memprihatinkan yang mana biasanya waktu panen dua minggu sekali atau satu bulan dua kali jika tidak gagal panen bahkan bisa hanya sekali saja.
“Sisi lain warga juga menyayangkan harga yang terus turun, kemaren untuk harga perkilonya Rp.2.0000.- dan sekarang jatuh di harga Rp 1.500 serta biasanya panen langsung di jemput ke lahan pertanian oleh tengkulak maupun tokeh tapi sekarang tidak lagi” prihatinya. Remond Sihombing




Discussion about this post