IGNews | Medan – Memilukan nasib para siswa/i SDN 066656 Jalan Karya Sembada No. 182A Padang Bulan Medan Selayang, Provinsi Sumatera Utara untuk mendapat ilmu sudah selama sebulan belakangan harus beralaskan tikar dilantai mengikuti proses belajar mengajar.
Kepala Sekolah SDN 066656, Nisma Hannum Nasution S.Pd saat didatangi puluhan orangtua/ wali mempertanyakan alasan dan kelayakan untuk anak mereka dalam menimba ilmu terkait sarana dan prasaran yang tidak layak sehingga peserta didik harus belajar di lantai.
Nisma Hanum hanya menjawab seraya tidak ingin disalahkan dan malah nyeleneh dirinya saat ini masih terlilit hutang.
“Ya gotong royong kita karena nggak ada uang saya dan masih banyak hutang” ketusnya sembari melangkah pulang meninggalkan ruang kerjanya dan meninggalkan para orangtua murid.
Ketua komite, Mawan Marlina Sinurat menegaskan sangat kecewa terhadap kinerja maupun prilaku Kepala Sekolah sudah dari 2019, awalnya buku yang tidak di bagikan mulai awal masuk sekolah hingga libur semesteran, ironisnya terjadinya pungutan liar sebesae Rp. 15.000,- untuk SKHU berdalih penganti foto copy.
“Beberapa kali kami tanyakan namun belum kunjung dibeli, Akhirnya di desak Komite, Korcam, Pengawas dan Orangtua pada bulan Agustus 2019 akhir baru buku dibeli dan dibagikan yang seharusnya sudah dibagikan di bulan Juli kemaren” jelasnya melalui telpon genggam, Minggu (8/3/2020).

Lebih lanjut Mawan mengatakan masih banyak masalah dan kejanggalan di sekolah tersebut semenjak Nisma Hannum menjabat Kepala Sekolah di SDN 066656 baik seputar Dana Bos yang tidak transparansi sebagaimana amanat UU KIP SDN ini tertutup dan terkesan melanggar Peraturan tentang mekaniseme dan alokasi DANA BOS.
Terkait hal ini dan kondisi proses belajar yang miris pihak Korcam (Koordinator Kecamatan) beberapa kali melayangkan surat ke Dinas agar menindak lanjuti masalah yang ada baik sistem pendidikan, mutu dan kwalitas sarana di SDN 066656 tersebut , tetapi Dinas kurang peka untuk ambil sikap dan tindakan hingga berujung Demo sampai dua kali oleh walimurid menuntut agar Nisma Hannum tidak menjabat di sekolah tersebut dianggap tidak becus.
“Pernah diadakan pertemuan di Dewan komisi II, lalu Kepsek di panggil tetapi tidak datang sementara Kepala Dinas beserta bawahan sudah hadir sementara Kepsek di telpon berulangkali ngak juga datang dan akhirnya guru guru yang lain bingung bahkan tidak simpati atas kepemimpinan Nisma Hannum terkait fasilitas bangku sekolah yang tidak ada, sehingga murid belajar di lantai alas tikar dari kelas 3B dan kelas 4B, dulu muridnya berjumlah 409 orang sekarang tinggal 260 orang lagi” tutupnya.
Terkait sarana prasarana dan proses belajar mengajar di SDN 066656 Padangbulan , para Orangtua murid berharap Menteri Pendidikan beserta jajarannya bersikap tegas terhadap Kepala Sekolah yang tidak mampu mengemban tugas dan sumpah jabatan, mengingat bahwa pendidikan itu adalah pilar bangsa yang harus dijaga, sementara Peraturan demi peraturan dibentuk oleh Negara, mulai dari penyusunan sistem pengelolaan, penyusunan kurikulum, mempersiapkan SDM yang terlatih hingga sarana prasarana.
Anggaran pada Bidang bidang Pendidikan pun disisihkan hingga seperlima dari seluruh APBN 20% anggaran digelontorkan demi tercapainya tujuan mencerdaskan bangsa. Jos





Discussion about this post