Tasikmalaya (Indigonews) – SMP Negeri 1 Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya salah satu sekolah lanjutan tingkat menengah pertama dengan jumlah siswa 270 orang dan Tenaga Pendidik 28 orang namun diantaranya 14 orang masih status guru honor.
Lingkungan sekolah hingga kini belum terproteksi dengan baik, karena belum memiliki pagar pembatas yang memadai adapun tinggi pagar yang begitu rendah dan sebagian kondisi sudah rapuh termakan usia.
Situasi sekolah tanpa pagar pembatas dengan bahu jalan raya menimbulkan ke khawatiran bagi para orang tua akan keselamatan anak serta lalu lalang kendaraan yang menimbulkan suara bising menjadi sumber pengganggu akan kesenyapan dan fokus kegiatan belajar mangajar.
Kepala Sekolah SMPN1 Cikalong, Haerusman.S.Pd ditemui diruang kerjanya menjelaskan bahwa untuk permohonan pembangunan fisik seperti pagar dan mobiler lainya sudah diajukan jauh hari ke Dinas Pendidikan Tasikmalaya namun tahun berganti tahun belum ada wujud akan realisasi anggaran, Senin (20/8/2018).
“Pembangunan pagar sekolah sudah di ajukan beberapa waktu yang lalu, namun sampai saat ini belum ada realisasi. Mudah mudahan pemerintah bisa memprioritaskan perihal permohonan kami, pemagaran lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menjaga konsentrasi siswa karena selain itu ada saja siswa yang nakal untuk memanfaatkan untuk bolos saat jam pelajaran meskipun tindakan tegas/sangsi sudah di berikan tapi yang namanya juga anak anak” jelas Kepsek.
Amatan Indigonews dibeberapa ruangan belajar dan kantor guru, bukan hanya pembangunan pagar sekolah saja yang harus benar benar direalisasikan namun sarana dan prasarana lain seperti meja bangku sangat memprihatinkan.
“Kami juga saat ini sangat membutuhkan meja dan kursi untuk anak didik, karena sebagian besar yang dipergunakan anak didik untuk duduk dan menulis mengikuti kegiatan belajar mengajar sudah sangat tidak layak pakai karena sudah beberapa kali diperbaiki namun hanya bertahan beberapa bulan sudah rusak kembali, tetapi karena anggaran bantuan dari Pemkab Tasikmalaya melalui Dinas Pendidikan belum ada gelagat untuk menyerahkan bantuan mobiler” Keluh Kepsek. Remon Sihombing / Ujang Masiun




Discussion about this post