Indigonews | Pematangsiantar – Masyarakat siantar mendukung kinerja BNN kota Pematangsiantar untuk memberantas dan mengawasi penyalah gunaan narkotika dan obat obat terlarang bagi pegawai PDAM Tirtauli Kota Pematangsiantar.
Tes urine yang dilakukan bagi semua jajaran mulai dari dewan pengawas, direksi sampai staff pegawai harus dipublikasikan sesuai aslinya dan jangan adanya rekayasa publikasi pemberitaan atas tes urine.
Beredar issue bahwa tes urine yang dilakukan BNN langsung dikantor pusat PDAM Tirtauli, Selasa (27/12/2017) silam adanya seorang koordinator lapangan yang baru diangkat berinisial MIL positife pengguna Narkoba namun sampai saat ini belum ada verifikasi dari pihak yang berkompeten.
Direktur Eksekutife Investigasi LSM FORUM 13, SENSUS TAMBUNAN meminta dengan tegas supaya Dewan Pengawas, Direksi, Walikota dan DPRD Pematangsiantar berperan aktif dalam pengawasan para pegawai BUMD Pemko Siantar bebas narkotika dan obat obatan terlarang dan bila memang ada seseorang yang positife pengguna dan sudah ketergantungan diharapkan secepatnya di pecat.
“Bila memang ada Dewan Pengawas dan Direksi yang positif pengguna dan pecandu narkotika selayaknya Walikota dan DPRD Siantar tegas untuk memecat begitu juga dengan staff pegawai supaya Direksi melakukan pemecatan dan tidak mempekerjakan orang pengguna narkoba” jelas Sensus.
Sisi lain sikap BNN Kota Pematangsiantar yang tertutup dan bungkam akan hasil tes urine karena sesuai pengakuan bidang P2M bahwa mereka tidak berhak memberikan salinan hasil tes urine asli terapi sesuai MoU dan kesepakatan yang akan mempublikasikan hasil tes urine adalah pihak Direksi PDAM Tirtauli.
“Sangat menjadi tanda tanya bila hasil tes urine dipublis oleh PDAM Tirtauli yang seharusnya secara indepedensi hasik tes dipublis oleh BNN Kota Pematangsiantar apakah dengan adanya koordinasi atau MoU antara kedua instansi akan menghilangkan dugaan beberapa orang pegawai yang ketergantungan Narkotika, ini menjadi bahan pertimbangan dimana indepedensi BNN Kota Siantar sudah harus dipertanyakan apakah dengan tidak mempublis adalah merupakan sudah adanya suap menyuap” Kesalnya.
Bagian P2M BNN Kota Pematangsiantar, Leo S menjelaskan bahwa memang benar adanya tes urine dilakukan untuk PDAM Tirtauli dan has tes tidak akan dipublis oleh BNN tetapi dilakukan oleh Direksi PDAM sesua kesepakatan.
Namun saat ditanya keterbukaan informasi publik dan sejauh mana indepedensi BNN serta dimintai salinan surat MoU/Kesepakatan yang nantinya akan menghasilkan tes nihil pengguna narkotika malah Leo S berbelit belit dan menganjurkan kordinasi kepada atasanya yang merupakan Kepala BNN Kota Pematangsiantar, AKBP. Saudara Sinuhaji.
“Koordinasikan abgda saja dgn kepala bg, wewenang dia itu, BNNK Siantar AKBP Saudara Sinuhaji” cuplikan Whatsup Leo.
Terpisah Syamp Siadari selaku Ketua Umum LSM Forum 13 meminta supaya Direksi harus tegas pecat secara tak terhormat atau tidak perlu memberikan tunjangan kepada pegawai PDAM Tirtauli yang benar benar positif pengguna narkotika dan obat obat terlanrang.
“Saya meminta kepada BNN Kota Siantar jangan memilah milah instansi soalnya tak ada bedanya antara Dinas Perhubungan yang menghasilkan tes urine adanya satu orang positif pengguna narkotika yaitu Budi Nasution nah pada tubuh PDAM juga harus tegas tak ada UU maupun Peraturan yang mampu mengintervensi independensi BNN sekalipun adanya kesepakatan maupun MoU itu hanya akal akalan yang merasa khawatir yanh secara tegas sadar akan adanya yang positif pengguna narkotika” tegas Syamp.
Secara tegas Syamp juga berharap adanya satu orang korlap yanh diduga selama ini pengguna narkotika harua secara terang terangan dan bila BNN berupaya tidak terbuka akan hasil tes perlu dikaji ulang apakah benar dugaan telah adanya win win solusi wani piro dipraktekkan. Red
Discussion about this post