Situs Berita Online Indigo
Kamis, 20 November 2025
No Result
View All Result
  • Sumatera Utara
    • Humbahas
    • Samosir
    • Siantar
    • Simalungun
    • Taput
    • Toba Samosir
  • Regional
    • Bandung
    • Bekasi
    • Bogor
    • Jabodetabek
    • Jakarta
    • Tangerang
  • Riau
    • Siak
  • Kepulauan Riau
    • Batam
    • Kabupaten Bintan
    • Kabupaten Lingga
    • Tanjungpinang
    • Tanjungubun
  • Jawa Barat
    • Tasikmalaya
  • Serba-serbi
    • Entertainment
    • NGAKAK
    • NGETOP
    • Otomotif
    • Selebritis and Lifestyle
    • Sport
    • Tech
    • Teknologi
    • Travel
  • IGTV Online
Situs Berita Online Indigo
No Result
View All Result
Situs Berita Online Indigo
No Result
View All Result
  • google news
  • Peristiwa
  • Politik
  • Regional
  • Internasional
  • Medan
  • Batu Bara
  • Deliserdang
  • Samosir
  • Dairi
  • Sergai
  • Langkat
  • Jambi
  • Jawa Barat
  • Cirebon
  • Purwakarta
  • Kepulauan Riau
  • Batam
  • Bintan
  • Kabupaten Bintan
  • Kabupaten Lingga
  • Karimun
  • Kepulauan Anambas
  • Natuna
  • Lampung
  • Papua
  • Pertanian
  • Bandung
  • Bekasi
  • Bogor
  • Jabodetabek
  • Jakarta
  • Riau
  • Kampar
  • Pekan Baru
  • Humbahas
  • Karo
  • Labuhan Raya
Home Berita

Sistem Kesehatan Hewan Indonesia Terbaik se Asia

Indigonews.id
19 September 2018 | 09:10 WIB

Jakarta (Indigonews) – Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional yang terintegrasi Indonesia (iSIKHNAS) diakui oleh Badan Kesehatan Dunia (OIE) sebagai salah satu sistem informasi kesehatan hewan terbaik di Asia dan berpotensi untuk dapat dikembangkan di negara lain. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal PKH, Drh. I Ketut Diarmita, MP pada acara pertemuan akhir Komite Koordinasi Program (PCC) AIPEID di Ruang Rapat Utama I Ditjen PKH.

Menurut I Ketut Diarmita, pada awal bulan Oktober tahun ini iSIKHNAS akan dipaparkan oleh staf Ditjen PKH di OIE. Selanjutnya OIE melalui CIRAD (Lembaga Penelitian di Perancis) akan melakukan penilaian dampak iSIKHNAS terhadap sektor peternakan dan kesehatan di Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, I Ketut menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah Australia yang telah bekerjasama untuk mengembangkan iSIKHNAS melalui program Australia – Indonesia Partnership for Emerging Infectious Diseases (AIP-EID) yang akan berakhir pada tahun ini.

Pertemuan PCC ini merupakan pertemuan tertinggi dalam sistem tata-kelola AIPEID yang dipimpin oleh Ketua Bersama dari perwakilan Pemerintah Indonesia dan Perwakilan Pemrintah Australia. Dari pihak Indonesia dipimpin oleh Dirjen PKH dan dari perwakilan Pemerintah Australia dipimpin oleh Tim Chapman (First Assistant Secretary, Animal Biosecurity, Department of Agriculture and Water Resources, Australia), serta dihadiri pihak-pihak yang terlibat dalam kemitraan.

“Melalui iSIKHNAS laporan cepat (early report) atau early detection (deteksi awal) dapat berjalan dengan baik, sehingga pemerintah dapat bergerak cepat untuk mengambil keputusan atau langkah-langkah aksi dalam pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan, sehingga jangan sampai terjadi outbreak penyakit,” ucap I Ketut.

Ia sebutkan bahwa penguatan sistem pelayanan kesehatan hewan nasional dinilai sangat penting, terutama sebagai upaya dalam menghadapi ancaman masuknya penyakit hewan menular yang baru muncul yang sangat berpotensi menghancurkan dunia peternakan.

“Hal ini telah menjadi prioritas pemerintah Republik Indonesia untuk mengendalikan penyakit, serta meningkatkan produksi ternak domestik untuk memastikan keamanan pangan dan menstabilkan harga pasar untuk produk ternak,” ungkapnya.

Lebih lanjut I Ketut Diarmita mejelaskan, bila terjadi outbreak suatu penyakit di wilayah di Indonesia, tentunya akan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah, untuk itu pelaksanakaan kinerja iSIKHNAS harus terus dipelihara dan dimonitoring dengan baik. Menurutnya, dalam pengelolaan iSIKHNAS harus terus diperhatikan teknis pengelolaan sistem untuk memperkuat dan meningkatkan kapasitas SDM.

“Pengelola iSIKHNAS harus dapat bekerja secara profesional dan mandiri serta mampu melaksanakan penyeliaan teknis lainnya karena iSIKHNAS tidak hanya mencakup informasi penyakit hewan namun juga berbagai informasi terkait produksi ternak, pemotongan hewan, distribusi N2Cair dan straw serta ketersediaan pakan untuk hewan,” ujar I Ketut.

I Ketut juga menyampaikan, saat ini Kementerian Pertanian terus melakukan restrukturisasi perunggasan, terutama untuk unggas lokal di sektor 3 dan 4 yang menjadi sumber utama outbreak penyakit Avian Influenza (AI).

“Ditjen PKH terus menerus berusaha untuk membangun kompartemen-kompartemen AI dari penerapan sistem biosecurity, yang awalnya hanya 49 titik, saat ini sudah berkembang menjadi 143 titik dan 40 titik lagi masih menunggu untuk proses sertifikasi” ungkap I Ketut Diarmita.

I Ketut menyebutkan, saat ini Kementan terus mendesign kegiatan ini agar peternak lokal dapat menerapkannya karena kompartemen-kompartemen yang dibangun oleh Indonesia ini dapat diakui oleh negara lain, dengan terbentuknya kompartemen-kompartemen, maka Indonesia dapat ekspor, terus ekspor dan ekspor lagi.

I Ketut mengungkapkan, berdasarkan data BPS, telah terjadi trend peningkatan capaian ekspor subsektor peternakan. Hal tersebut menurutnya telah membuktikan keseriusan Indonesia dalam menerapkan sistem biosekuriti berbasis kompartemen bebas penyakit flu burung atau Avian Influenza (AI) yang sekaligus memenuhi standar dan aturan internasional untuk bisa tembus ke pasar Internasional.

Sementara itu, First Assistant Secretary Animal Biosecurity DAWR, Mr. Tim Chapman menyampaikan, program AIPEID telah berjalan sejak tahun 2011 dan program ini sangat penting bagi hubungan bilateral Australia-Indonesia dalam memperkuat sistem kesehatan hewan di Indonesia. Harapannya beberapa capaian AIP-EID dapat berkelanjutan dan dikelola oleh Pemerintah Indonesia dengan baik.

Ia sebutkan bahwa beberapa capaian program AIP-EID antara lain pengembangan dokumen-dokumen (buku, pedoman, dan prosedur operasional standar) dan pelaksanaan simulasi dalam kesiagaan dan respon darurat penyakit hewan yang melibatkan lintas sektor terkait penanganan darurat penyakit hewan dan penguatan iSIKHNAS dapat dirasakan manfaatnya.

Kepala Sub Direktorat Pengamatan Penyakit Hewan, Drh. Boethdy Angkasa, M.Si menyampaikan iSIKHNAS memiliki peluang yang sangat besar untuk dikembangkan, sehingga akan memberi manfaat yang lebih besar di sektor peternakan dan kesehatan hewan bagi Indonesia. Dino’S / Humas Kementan RI

Share49Tweet5SendShare

Berita Terkait

Berita

Barak Judi dan Narkoba Merk Pengky Bebas, Diduga Kapolsek Namorambe Terima Uang Stabil

Indigonews.id
29 Agustus 2025 | 19:28 WIB
15

INDIGONEWS - Hasil Pantau reporter Indigonews barak judi dan sarang narkoba di Desa Suka Mulia Hilir, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang...

Read more
Berita

Setelah Tangkap Marbangun Sinaga, Sat Narkoba Polres Simalungun Amankan Bandar Sabu Winner Lumban Tobing

Indigonews.id
29 Agustus 2025 | 12:31 WIB
15

INDIGONEWS - Setelah menjadi buron dalam peredaran narkotika di wilayah Tanah Jawa, Winner Lumban Tobing akhirnya berhasil ditangkap Satuan Narkoba...

Read more
Berita

Badan Siber dan Sandi Negara Hadiri Sosialisasi Cyber Awareness Pedoman Keamanan Siber Penyelenggara Perdagangan Aset Keuangan Digital

Indigonews.id
29 Agustus 2025 | 08:50 WIB
15

INDIGONEWS - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) hadir pada agenda Sosialisasi dan Cyber Awareness Pedoman Keamanan Siber Penyelenggara Perdagangan...

Read more
Berita

Menhan Bersama Menlu Bertemu Wakil Perdana Menteri Australia

Indigonews.id
29 Agustus 2025 | 08:39 WIB
15

INDIGONEWS - Pertemuan Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Indonesia - Australia (2 + 2) digelar di Canberra. Forum strategis...

Read more

Discussion about this post

sumber

sumber

sumber

sumber

  • Redaksi
  • Pedoman
  • Privacy Policy

© 2018-2024 Indigo News ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Sumatera Utara
    • Humbahas
    • Samosir
    • Siantar
    • Simalungun
    • Taput
    • Toba Samosir
  • Regional
    • Bandung
    • Bekasi
    • Bogor
    • Jabodetabek
    • Jakarta
    • Tangerang
  • Riau
    • Siak
  • Kepulauan Riau
    • Batam
    • Kabupaten Bintan
    • Kabupaten Lingga
    • Tanjungpinang
    • Tanjungubun
  • Jawa Barat
    • Tasikmalaya
  • Serba-serbi
    • Entertainment
    • NGAKAK
    • NGETOP
    • Otomotif
    • Selebritis and Lifestyle
    • Sport
    • Tech
    • Teknologi
    • Travel
  • IGTV Online

© 2018-2024 Indigo News ID

rotasi barak berita hari ini danau toba