Indigonews | Pematangsiantar – Proyek peningkatan jalan antara I,II,III dan IV Kecamatan Siantar Sitalasari menggunakan hotmix sepanjang lebih kurang 750meter dengan lebar bervariasa antara 3-3,3meter serta ketebalan lapisan hotmix setelah amprahan dikeraskan dan digilas dengan alat berat juga bervariasi antara 2,8-3cm bersumber dari PAPBD 2017 terkesan adanya pengurangan kwalitas jenis hotmix.
Pantauan, terlihat pada beberapa titik bahu jalan adanya tempelan tempelan hotmix yang tidak menyatu pada lapisan terdahulu dan anehnya pada sisi kanan dan kiri jalan didapati bahu jalan yang lama sekitar 15cm disisi kanan dan 10cm di sisi kiri sehingga hal ini menjadi pertanyaan besar apakah proyek pemerintah pada akhir tahun 2017 berupaya mengurangi lebar jalan.
Salah seorang warga membenarkan bahwa adanya sisa lebar jalan sebelumnya karena pada saat pelaksanaan proyek pada akhir tahun 2017 tidak seluruh bahu jalan lapen terdahulu dilapisi dengan hotmix sehingga terlihat sisa lapisan bahu jalan sebelumnya.
“Itu bang coba lihat sepanjang jalan antara ini ada kan terlihat sisi jalan sebelumnya apakah memang dari Dinas Pekerjaan Umum juknisnya harus seperti itu atau adanya akal akalan pemborongnya supaya dapat untung lumayan” jelas pria jangkung (48) yang mengaku penduduk yang sudah 7tahun bertempat tinggal dijalan antara.
Dengan hasil pantauan bahwa harga proyek peningkatan jalan tersebut sangatlah pantastis dilihat dari pagu anggaran sebesar Rp. 659.555.000.- maka bila sesuai pengukuran volume di lokasi pekerjaan didapati bahwa untuk pembangunan jalan menggunakan hotmix uang daerah Pemerintah Kota Siantar harus menggucukan per 1meter dengan lebar 3,3meter dan ketebelan serelah pengerasan 3cm sebesar Rp. 879,406.
Namun, Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pematangsiantar (Kadis PUPR) Jhonson Tambunan tidak berhasil dikonfitmasi melalui selular akan kebenaran proyek dengan nomor kontrak 600/3/SPP-PJJ.STR.SR/P.APBD/PML/PUPR/XI/2017 yang dikerjakan CV.SATAHI. Red




Discussion about this post